Sebuah studi PBB yang dikeluarkan hari Kamis mengatakan penduduk perkotaan di Afrika akan meningkat hampir tiga kali lipat, dari 414 juta menjadi lebih 1,2 miliar menjelang tahun 2050, sementara penduduk perkotaan di Asia akan tumbuh dari sekitar dua miliar menjadi 3,3 miliar.
Dalam laporan tersebut, PBB mengatakan India, disusul oleh Tiongkok dan Nigeria akan mengalami peningkatan terbesar.
Amerika dan Indonesia juga akan mengalami peningkatan signifikan populasi di daerah perkotaan menjelang tahun 2050.
Laporan itu mengatakan pertumbuhan penduduk perkotaan yang cepat itu bisa membuka peluang baru dalam bidang pendidikan bagi penduduk Afrika dan Asia, tetapi juga akan menimbulkan tantangan dalam perumahan, lapangan kerja, energi, dan lingkungan hidup perkotaan.
Menurut laporan itu, gempa bumi dan banjir juga bisa menimbulkan bahaya bagi pusat-pusat perkotaan yang berpenduduk padat dengan lebih dari sejuta orang. Dikatakan Asia adalah wilayah yang paling berpotensi mengalami peristiwa-peristiwa terkait iklim, sementara Eropa dan Afrika adalah wilayah yang secara keseluruhan paling kecil kemungkinannya mengalami peristiwa semacam itu.
Dalam laporan tersebut, PBB mengatakan India, disusul oleh Tiongkok dan Nigeria akan mengalami peningkatan terbesar.
Amerika dan Indonesia juga akan mengalami peningkatan signifikan populasi di daerah perkotaan menjelang tahun 2050.
Laporan itu mengatakan pertumbuhan penduduk perkotaan yang cepat itu bisa membuka peluang baru dalam bidang pendidikan bagi penduduk Afrika dan Asia, tetapi juga akan menimbulkan tantangan dalam perumahan, lapangan kerja, energi, dan lingkungan hidup perkotaan.
Menurut laporan itu, gempa bumi dan banjir juga bisa menimbulkan bahaya bagi pusat-pusat perkotaan yang berpenduduk padat dengan lebih dari sejuta orang. Dikatakan Asia adalah wilayah yang paling berpotensi mengalami peristiwa-peristiwa terkait iklim, sementara Eropa dan Afrika adalah wilayah yang secara keseluruhan paling kecil kemungkinannya mengalami peristiwa semacam itu.
