Dua petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di kota Orlando – Florida telah menunjukkan gejala penyakit “Middle East Respiratory Syndrome” atau MERS, setelah melakukan kontak dengan seorang pasien yang mengidap virus itu. Para pejabat di Rumah Sakit Dr. P. Phillips mengatakan seorang petugas kesehatannya telah dirawat di rumah sakit.
Pasien yang menulari dua petugas kesehatan itu juga seorang petugas kesehatan yang sebelumnya merawat beberapa pasien MERS di Arab Saudi, di mana virus itu pertama kali diidentifikasi tahun 2012 lalu. Ia adalah orang kedua di Amerika yang didiagnosa menderita MERS.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Selasa (13/5) mengatakan Presiden Obama telah diberi penjelasan tentang kasus MERS itu. Ditambahkannya bahwa Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika CDC kini mengawasi dengan “sangat seksama” situasi itu dan melakukan koordinasi erat dengan pejabat urusan kesehatan di Florida.
Pejabat-pejabat CDC mengatakan mereka memperkirakan akan ada lebih banyak kasus MERS di Amerika, tetapi menambahkan hanya mereka yang tinggal bersama atau merawat pasien MERS yang beresiko tertular.
Sementara itu pihak berwenang di Arab Saudi mengumumkan lima korban tewas baru akibat MERS, membuat jumlah korban tewas di negara itu menjadi 152 orang. Belum ada vaksin atau perawatan bagi virus yang telah menewaskan sekitar 30% dari ratusan orang yang tertular. Kebanyakan kasus ini terjadi di Arab Saudi.
Pasien yang menulari dua petugas kesehatan itu juga seorang petugas kesehatan yang sebelumnya merawat beberapa pasien MERS di Arab Saudi, di mana virus itu pertama kali diidentifikasi tahun 2012 lalu. Ia adalah orang kedua di Amerika yang didiagnosa menderita MERS.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney hari Selasa (13/5) mengatakan Presiden Obama telah diberi penjelasan tentang kasus MERS itu. Ditambahkannya bahwa Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika CDC kini mengawasi dengan “sangat seksama” situasi itu dan melakukan koordinasi erat dengan pejabat urusan kesehatan di Florida.
Pejabat-pejabat CDC mengatakan mereka memperkirakan akan ada lebih banyak kasus MERS di Amerika, tetapi menambahkan hanya mereka yang tinggal bersama atau merawat pasien MERS yang beresiko tertular.
Sementara itu pihak berwenang di Arab Saudi mengumumkan lima korban tewas baru akibat MERS, membuat jumlah korban tewas di negara itu menjadi 152 orang. Belum ada vaksin atau perawatan bagi virus yang telah menewaskan sekitar 30% dari ratusan orang yang tertular. Kebanyakan kasus ini terjadi di Arab Saudi.