Pihak militer Amerika menembakkan serangkaian misil ke Suriah Kamis malam, sebagai balasan terhadap serangan senjata kimia yang dilakukan pasukan Presiden Bashar al-Assad dan menimbulkan korban 100 warga sipil tewas. Ini merupakan serangan Amerika pertama yang langsung terhadap pasukan pemerintah Suriah.
Puluhan rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal perang AL Amerika di Laut Tengah. Katanya, sasarannya adalah sebuah pangkalan udara di Suriah barat, sebagai balasan atas serangan senjata kimia yang menurut pejabat Amerika dijatuhkan oleh pesawat Suriah dan disasarkan terhadap kota yang dikuasai pembrontak. Senjata kimia itu berupa gas saraf, kemungkinan jenis sarin.
Setelah serangan itu Presiden Donald Trump memberitahu reporter bahwa dia memerintahkan tindakan militer itu, karena itu penting demi keamanan nasional Amerika. Dia menyebut serangan senjata kimia minggu ini sangat biadab, dan mencekik hingga tewas orang-orang yang tak berdaya.
Katanya upaya sebelumnya untuk mengubah perilaku Presiden Suriah Bashar al-Assad telah gagal. Dan dia menyerukan agar semua negara-negara beradab bergabung bersama Amerika guna mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah.
Televisi pemerintah Suriah menyebut serangan Amerika itu sebagai tindak agresi.
Serangan ini berlangsung sementara Trump menjamu Presiden China Xi Jinping di peristirahatannya, Mar-a-Lago. Trump tidak mengumumkan serangan ini sebelumnya, meskipun dia dan pejabat keamanan lainnya memperingatkan pemerintah Suriah sepanjang hari Kamis.
Serangan mendadak ini menandai pembalikan menyolok dari sikap presiden, yang sewaktu menjadi kandidat memperingatkan agar Amerika jangan terperangkap ke dalam perang saudara di Suriah, yang kini sudah memasuki tahun ke 7. Tetapi presiden tampaknya tersentuh oleh video dan foto-foto dari anak-anak yang tewas dalam serangan senjata kimia itu, dan menyebutnya sebagai sebuah kejadian memalukan terhadap kemanusiaan dan keterlaluan dari berbagai segi. [jm]