Puluhan ribu demonstran berpawai di Athena hari Minggu (4/2) untuk memrotes kemungkinan kompromi antara Yunani dan Macedonia atas perselisihan nama yang sudah berlangsung lama.
Polisi memperkirakan jumlah demonstran sekitar 140 ribu, tetapi penyelenggara demonstrasi mengklaim 1,5 juta orang dari Yunani dan diaspora Yunani berkumpul untuk mendesak pemerintah agar tidak memediasi kesepakatan mengenai nama resmi negara tetangga, Macedonia.
Yunani dan Macedonia berselisih tentang siapa yang akan menggunakan nama tersebut sejak Macedonia merdeka dari Yugoslavia pada tahun 1991. Banyak orang Yunani mengatakan membolehkan negara tetangga itu menggunakan nama Macedonia menghina sejarah Yunani dan menyiratkan klaim atas wilayah Yunani yang juga dikenal sebagai Macedonia - provinsi yang penting dalam kekaisaran kuno Alexander Agung.
Yunani memblokir upaya Macedonia bergabung dengan Uni Eropa dan NATO karena perselisihan nama itu. Macedonia secara resmi dikenal di PBB sebagai negara bekas Republik Yugoslavia Macedonia. Tetapi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras, yang berhaluan kiri, terbuka untuk merundingkan kompromi dalam perselisihan itu, yang sudah berlangsung 27 tahun, sehingga menuai protes di kedua negara.
Perdana Menteri Macedonia Zoran Zaev mengatakan dalam beberapa pekan ini negaranya akan mengganti nama Bandara dan jalan utama Alexander Agung "untuk menunjukkan, dalam praktiknya, bahwa kita berkomitmen untuk mendapat solusi." [ka/jm]
