Tautan-tautan Akses

Video Khamenei Picu Kritik tentang Perlakuannya terhadap Perempuan


Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei (Foto: dok).
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei (Foto: dok).

Pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran telah menarik perhatian mengenai perlakuan bangsanya terhadap perempuan. Ayatullah Ali Khamenei mengatakan hijab yang harus dikenakan di depan umum dapat menyelamatkan perempuan di Barat dari serangan seksual.

Khamenei memuji apa yang ia sebut sebagai manfaat hijab dalam video yang ia unggah di akun Twitternya hari Rabu.

Dalam cuitan yang menyertai video itu, ia mengatakan, hijab adalah solusi Islami untuk apa yang ia sebut “bencana berupa serangan seksual yang tak terhitung banyaknya terhadap perempuan Barat, termasuk insiden yang menyebabkan kampanye #MeToo,” Ia merujuk pada gerakan global perempuan yang menyatakan mereka telah menderita dan selamat dari serangan seksual yang dilakukan lelaki dewasa maupun muda.

Khamenei mengeluarkan cuitannya bersamaan dengan peringatan satu tahun laporan New York Times pada 5 Oktober 2017 yang merinci tuduhan pelecehan seksual yang dialami para pegawai perempuan terhadap produser film Amerika, Harvey Weinstein. Beberapa hari kemudian, artikel itu mendorong aktris Alyssa Milano untuk mendorong orang-orang mengeluarkan cuitan bertagar MeToo apabila mereka pernah mengalami pelecehan seksual. Tagar itu dengan cepat menjadi viral.

Dalam video Khamenei, yang memperlihatkan sejumlah kutipan pidatonya pada Maret lalu, ia mengemukakan, “Sejumlah besar politisi perempuan Barat bergantian menyatakan telah menjadi korban penganiayaan, pelecehan atau kekerasan beberapa kali sewaktu mereka bekerja di kantor-kantor pemerintah. Dengan mengenakan hijab, Islam telah menutup pintu ke jalur yang akan menarik perempuan ke arah penyimpangan semacam itu. Dengan hijab, Islam tidak membiarkan ini terjadi.”

Masih Alinejad, pembawa acara lepas program Tablet VOA bahasa Persia dan aktivis terkemuka Iran di pengasingan menentang kewajiban berhijab bagi perempuan di Iran, mengatakan, pernyataan Khamenei menggambarkan para perempuan bertanggung jawab atas pelecehan seksual yang mereka alami.

“Apabila Khamenei, yang menjadi simbol penindasan perempuan di Iran, berfokus pada para pelaku pelecehan dan bukannya menyalahkan perempuan, maka perempuan Iran akan menjadi lebih berani dan lebih bebas berbicara mengenai kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di negara ini,” kata Alinejad saat tampil dalam acara News at Nine VOA siaran bahasa Persia pada hari Kamis. [uh]

XS
SM
MD
LG