Tautan-tautan Akses

Trump: Bom yang Menarget Tokoh Politik, Serangan Terhadap Demokrasi


Presiden AS, Donald Trump di Mosinee, Wisconsin, 24 Oktober 2018.
Presiden AS, Donald Trump di Mosinee, Wisconsin, 24 Oktober 2018.

Menarget para pejabat dan mantan pejabat tinggi pemerintah Amerika dengan bahan peledak, “merupakan serangan terhadap demokrasi itu sendiri,” kata Presiden Amerika Donald Trump dalam suatu rapat umum untuk mendukung para kandidat Partai Republik, Rabu malam.

Pernyataan yang disampaikannya di Wisconsin itu dilontarkan setelah para pejabat federal menyatakan mereka ingin mencari tahu siapa yang mengirim bom pipa ke mantan Presiden Barack Obama dan pesaing Trump dalam pemilihan presiden 2016, Hillary Clinton, serta tokoh-tokoh partai Demokrat lainnya.

Sepanjang hari kemarin, para pemimpin dari kedua partai utama Amerika menyerukan kesantunan di panggung politik, tema yang dipilih Trump dalam rapat umum kemarin.

“Tak seorang pun boleh dengan gegabah menyamakan lawan-lawan politik dengan penjahat sejarah, yang kerap dan sepanjang waktu dilakukan,” kata presiden. “Kita tidak boleh mengeroyok orang di ruang publik atau menghancurkan properti publik. Ada satu cara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat kita, ini dilakukan secara damai, di kotak suara. Ini yang kita inginkan.”

Trump, yang dikenal dengan kritik pribadinya terhadap orang lain di ruang publik, juga meminta warga agar, “berhenti memperlakukan lawan-lawan politik sebagai orang yang cacat moral.”

Dengan sikap menahan diri yang tidak biasa dilakukan Trump dalam rapat-rapat politiknya, Trump, yang menyatakan ia berusaha bersikap baik, juga mengecam media nasional yang menurutnya bernada negatif.

“Media juga memiliki tanggung jawab untuk menerapkan kesantunan dan untuk menghentikan permusuhan tanpa akhir serta nada negatif yang terus menerus, dan sering kali, serangan berupa tuduhan palsu,” katanya.

Presiden CNN Jeff Zucker mengeluarkan pernyataan yang mengatakan anggota pemerintahan Trump “sama sekali tidak memahami” seriusnya serangan berulang kali terhadap media. Zucker mengatakan, presiden, dan terutama sekretaris pers, harus memahami bahwa kata-kata mereka itu penting. Sejauh ini, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda memahami itu, lanjut Zucker. [uh]

XS
SM
MD
LG