Diplomat tertinggi di Arab Saudi, Sabtu (27/10) mengatakan kecaman dunia dan fokus media terhadap pembunuhan wartawan Arab Saudi awal bulan ini telah menjadi “histeria”, sementara ia menyerukan publik untuk menunggu hasil penyelidikan sebelum menyalahkan kerajaan atas terjadinya insiden itu.
Kolumnis surat kabar Washington Post, Jamal Khashoggi, yang kerap mengkritisi Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman, diduga dibunuh oleh agen-agen Arab Saudi di konsulat mereka di Istanbul 2 Oktober lalu.
“Masalah ini telah menjadi histeria,” ujar Menteri Luar Negeri Adel Al-Jubeir. “Saya kira orang-orang telah terlanjur menyalahkan Arab Saudi sebelum penyelidikan selesai dilakukan.”
Associated Press melaporkan sebagian orang yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dikenal dekat dengan Putra Mahkota Mohamed bin Salman, yang merupakan pewaris kerajaan itu. Kecaman yang disampaikannya bahwa pembunuhan itu merupakan hal yang “keji” dan “menyakitkan” sejauh ini gagal meredakan kecurigaan bahwa operasi tingkat tinggi seperti itu dapat dilakukan tanpa sepengetahuannya.
Al-Jubeir menyampaikan memuncaknya skeptimisme seputar dugaan keterlibatan putra mahkota. Pernyataannya merupakan tanggapan terhadap pertanyaan dari beberapa wartawan Barat dalam konferensi tahunan yang diikuti sejumlah pejabat tinggi di Bahrain, termasuk Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis. [em]