Pejabat-pejabat Indonesia mengatakan seorang penyelam meninggal ketika berupaya mencari bagian-bagian badan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Laut Jawa beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta Senin lalu (29/10).
Syachrul Anto (48 tahun) meninggal hari Jumat (2/11). Para pejabat mengatakan relawan Indonesian Diver Rescue Team (IDRT) itu mungkin meninggal akibat masalah dekompresi.
Baru-baru ini Anto juga telah membantu upaya pemulihan di Palu pasca gempa dan tsunami 28 September. Ia juga ikut serta dalam proses evakuasi pesawat Air Asia hampir empat tahun lalu.
Salah seorang teman Anto, Yosep Safrudin, lewat akun Facebook menyebutnya sebagai ‘’pahlawan yang sangat mulia.’’
Presiden Joko Widodo hari Sabtu (3/11) menyampaikan belasungkawa dengan meninggalnya Anto. Jokowi mengapresiasi peran dan kontribusi Anto yang sangat besar dalam proses pencarian dan evakuasi, baik korban maupun komponen-komponen pesawat seperti kotak hitam dan badan pesawat. “Ada 859 aparat relawan dari semuanya ikut bersama-sama dalam rangka evakuasi, mencari black box, dan lain-lain yang sudah 5 hari ini kita lakukan, pagi, siang, malam. Kita harapkan tidak ada kejadian lagi penyelam yang meninggal di lapangan," ujarnya.
Penyelam Angkatan Laut Indonesia itu sebelumnya telah menemukan salah satu bagian ‘’kotak hitam’’ yang berisi informasi penting tentang penerbangan pesawat naas itu. Para penyelam berhasil menemukan perekam data penerbangan itu hari Kamis (1/11), namun masih mencari perekam suara kokpit.
Kecelakaan pada 29 Oktober itu merupakan kecelakaan pertama yang dialami pesawat Boeing 737 MAX 8, versi terbaru pesawat penumpang legendaris yang lebih hemat bahan bakar.
Pasca kecelakaan ini Kementerian Perhubungan Indonesia telah memerintahkan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8. Lion Air telah memesan 50 pesawat jenis baru ini dengan nilai kontrak mencapai 6,2 miliar dolar.
Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat yang baru beroperasi selama dua bulan ini juga sempat mengalami masalah teknis dalam perjalanan dari Bali menuju Jakarta sehari sebelum penerbangan dari Jakarta ke Pangkal Pinang hari Senin, tetapi masalah teknis itu berhasil diselesaikan.
Kementerian Perhubungan telah menskors direktur teknis dan sejumlah teknisi Lion Air yang mengijinkan pesawat itu untuk tetap beroperasi.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 189 orang tewas dalam kecelakaan itu. [em]