Polisi Perancis hari Minggu (11/11) menangkap dua demonstran perempuan yang bertelanjang dada di Champs-Elysees, di mana dilangsungkan upacara peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia Pertama.
Salah seorang perempuan yang ditangkap hanya berjarak beberapa meter dari iring-iringan Presiden Amerika Donald Trump, yang mendekati lokasi upacara. Demonstran ini menuliskan kata “Fake Peacemaker” di dadanya.
Kelompok aktivis feminis radikal FEMEN yang berpusat di Paris, tampaknya bertanggungjawab atas demonstrasi tersebut.
Pemimpin FEMEN Inna Shevchenko mencuit di Twitter "aktivis-aktivis FEMEN menyambut iring-iringan @realDonaldTrump dua kali dalam perjalanannya ke Arc de Triumph."
Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang pengamanan di acara tersebut.
Sebagian besar pemimpin dunia yang menghadiri upacara peringatan “Hari Gencatan Senjata” di Paris menuju lokasi upacara menggunakan bis.
Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin memilih tidak naik bis. Gedung Putih mengatakan kedatangan Trump diatur oleh “protokol keamanan.” [em]