TNI-Polri menegaskan bahwa serangan yang terjadi di Yigi, Papua, “bukan kriminal biasa” dan TNI-Polri akan segera melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara.red) untuk menangkap dan mengadili kelompok kriminal separatis bersenjata KKSB yang melakukannya.
Hal ini ditegaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai melihat langsung proses evakuasi para korban dari Yigi ke Waimena, Papua, Kamis pagi (6/12). Panglima TNI tiba di Papua pada Rabu (5/12) bersama dengan sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya.
Sedikitnya 18 mayat ditemukan dalam operasi penyisiran dan pengejaran aparat gabungan di Distrik Yigi dan Distrik Mbua, Papua, hari Rabu (5/12) dan Kamis (6/12) ini. Aparat gabungan yang segera didatangkan dari Waimena begitu kabar serangan pada akhir pekan lalu itu meluas juga berhasil mengetahui keberadaan warga sipil di distrik Mbua dan Yigi yang dikhawatirkan juga menjadi sasaran serangan KKSB.
Hadi Tjahjanto Kamis pagi juga melepas jenazah almarhum Sersan Satu Handoko, yang juga menjadi korban serangan KKSB di pos batalyon 755/Yaled di Mbua, kabupaten Nduga, Papua, pada 3 Desember.
“Kejadiannya tepat tanggal 3 Desember tengah malam. Setelah KKB membunuh karyawan PT Istaka Karya di wilayah ketinggian Kabo,” ujar Hadi Tjahjanto kepada wartawan di Papua.
Dari 22 personil pasukan di Yaled itu, satu personil gugur, dan satu prajurit lain TNI luka-luka dan hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Timika. Upacara pelepasan jenazah berlangsung di hanggar bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua. Jenazah diterbangkan ke Sorong, Papua Barat.
TNI memastikan akan membentuk tim keamanan gabungan untuk memperlancar proses pembangunan infrastruktur di Papua. [em]