Correspondent Report 26420948
Linda Gradstein – Jerusalem
Fpr Breakfast Show : 01-22-2019
Time : 5:00 – 7:30 PM.EST
Israel Iran Tension
Intro : Serangan udara Israel di Syria hari Senin menewaskan 21 orang. Di antara korban kabarnya terdapat 12 anggota Pengawal Revolusi Iran. Untuk selengkapnya inilah laporan koresponden VOA Linda Gradstein dari Yerusalem disampaikan Ali Lubis.
Text : Putaran terbaru bentrokan antara Israel dan Iran bermula dengan serangkaian serangan udara Israel hari Minggu terhadap berbagai sasaran terkait Iran di Syria, serangan yang sudah hampir rutin. Tetapi kali ini serangan misil dilancarkan siang hari dan pihak Israel secara terbuka mengaku bertanggungjawab. Biasanya Israel tidak mengakui atau membantah serangan itu.
Balasan dari Iran datang beberapa jam kemudian dengan tembakan misil darat ke udara di dataran tinggi Golan termasuk terhadap satu-satunya resor ski Israel. Misil itu dicegat dan ditembak jatuh oleh sistem penangkis Israel disebut Iron Dome System. Tidak ada korban namun militer Israel mengatakan kalau saja misil itu jatuh ke tanah sudah pasti akan menewaskan puluhan orang.
Israel membalas serangan misil itu dengan serangan udara di Syria menewaskan 21 orang. Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan Iran membangun tempat berpijak di Syria.
Netanyahu Actuality
Voice : Israel akan terus mencegah Iran menggunakan Libanon, Syria dan Gaza sebagai pangkalan terdepan untuk menyerang Israel guna mempercepat tujuan yang terang-terangan dikatakan untuk menghancurkan Israel.
Text : Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan 12 di antara korban akibat serangan udara Israel adalah anggota Pengawal Revolusi Iran. Ini dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut antara Israel dan Iran.
Pada waktu sebelumnya Russia dan Amerika cepat bertindak menurunkan ketegangan antara Israel dan Iran. Tetapi sekarang tidak Russia maupun Amerika mau campurtangan terutama setelah Presiden Trump mengatakan akan menarik semua pasukan Amerika dari Syria.
Seorang pejabat tinggi Iran mengatakan Iran akan terus terlibat di Syria selama Syria meminta bantuan Iran.
Terlepas dari ketegangan sekarang, analis-analis Israel mengatakan mereka tidak berpendapat Israel ataupun Iran ingin perang. (al)
Linda Gradstein – Jerusalem
Fpr Breakfast Show : 01-22-2019
Time : 5:00 – 7:30 PM.EST
Israel Iran Tension
Intro : Serangan udara Israel di Syria hari Senin menewaskan 21 orang. Di antara korban kabarnya terdapat 12 anggota Pengawal Revolusi Iran. Untuk selengkapnya inilah laporan koresponden VOA Linda Gradstein dari Yerusalem disampaikan Ali Lubis.
Text : Putaran terbaru bentrokan antara Israel dan Iran bermula dengan serangkaian serangan udara Israel hari Minggu terhadap berbagai sasaran terkait Iran di Syria, serangan yang sudah hampir rutin. Tetapi kali ini serangan misil dilancarkan siang hari dan pihak Israel secara terbuka mengaku bertanggungjawab. Biasanya Israel tidak mengakui atau membantah serangan itu.
Balasan dari Iran datang beberapa jam kemudian dengan tembakan misil darat ke udara di dataran tinggi Golan termasuk terhadap satu-satunya resor ski Israel. Misil itu dicegat dan ditembak jatuh oleh sistem penangkis Israel disebut Iron Dome System. Tidak ada korban namun militer Israel mengatakan kalau saja misil itu jatuh ke tanah sudah pasti akan menewaskan puluhan orang.
Israel membalas serangan misil itu dengan serangan udara di Syria menewaskan 21 orang. Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan Iran membangun tempat berpijak di Syria.
Netanyahu Actuality
Voice : Israel akan terus mencegah Iran menggunakan Libanon, Syria dan Gaza sebagai pangkalan terdepan untuk menyerang Israel guna mempercepat tujuan yang terang-terangan dikatakan untuk menghancurkan Israel.
Text : Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan 12 di antara korban akibat serangan udara Israel adalah anggota Pengawal Revolusi Iran. Ini dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut antara Israel dan Iran.
Pada waktu sebelumnya Russia dan Amerika cepat bertindak menurunkan ketegangan antara Israel dan Iran. Tetapi sekarang tidak Russia maupun Amerika mau campurtangan terutama setelah Presiden Trump mengatakan akan menarik semua pasukan Amerika dari Syria.
Seorang pejabat tinggi Iran mengatakan Iran akan terus terlibat di Syria selama Syria meminta bantuan Iran.
Terlepas dari ketegangan sekarang, analis-analis Israel mengatakan mereka tidak berpendapat Israel ataupun Iran ingin perang. (al)