Turnamen Indonesia Masters yang berlangsung pekan ini, menjadi laga penutup untuk Debby Susanto dan Liliyana Natsir, dua pebulu tangkis tangguh ganda campuran Indonesia.
Debby menutup karier setelah serangkaian prestasi ganda campuran, bersama rekannya Praveen Jordan, termasuk juara All England 2016 and Korea Terbuka 2017. Dilansir situs web BWF World Tour, Debby memutuskan pensiun karena ingin mulai fokus kepada keluarga.
Pada pembukaan turnamen kemarin, Selasa (22/1), Debby dan Ronald, sayangnya kandas pada putaran pertama.
“Hasilnya tidak seperti yang kami harapkan,” kata Debby setelah dia dan Ronald menyerah di tangan pasangan ganda campuran Jerman dengan 21-15, 21-13.
“Ada banyak miskomunikasi dari pihak kami. Kami tidak menghadapi bola-bola sulit. Permainan kami tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Saya kecewa karena ini turnamen terakhir saya. Fokusnya menikmati pertandingan.”
“Saya ingin fokus dengan keluarga saya. Setelah menikah, saya jarang di rumah. Rasanya tidak seperti benar-benar berumah tangga. Saya juga ingin fokus juga kepada kedua orang tua saya. Sejak saya kecil sudah hidup jauh dari mereka. Sekarang waktunya kembali.”
Yang menarik, saat Debby dan Ronald keluar dari lapangan, pasangan lama Debby, Praveen, masuk ke lapangan dengan pasangan ganda campurannya, Melati Daeva Oktavianti untuk laga pembuka. Praveen dan Melati bersiap menghadapi He Jiting/Du Yue dari China. Pada laga pembuka, Praveen/Melati ternyata berhasil membekuk He Jiting/Du Yue dengan skor 21-19 21-23 dan 23-21.
Pertandingan pembuka kemarin juga menjadi ajang perpisahan untuk Liliyana Natsir. Stadion Istora Senayan yang hanya terisi sepertiga mendadak meriah dengan suara tepukan penonton bergemuruh saat Lilyana Natsir memasuki lapangan bersama Tontowi Ahmad. Lini masa Indonesian Masters dipenuhi tagar #ThankYouButet sebagai tanda cinta para penggemar.
Lilyana dan Tontowi berhasil menang melawan pasangan ganda campuran India, Pranaav Chopra dan Sikky Reddy dengan 21-15 21-15.
Lilyana, juara Olimpiade dan juara dunia empat kali dengan dua pasangan berbeda, akan menutup karier cemerlangnya. Selama lebih dari satu dasawarsa, Lilyana menjadi salah satu pebulu tangkis ganda campuran unggulan.
“Rasanya sedih, tapi saya harus menghadapinya. Saya dan Owi (Tontowi) akan berusaha menikmati waktu kami di turnamen terakhir kami bersama-sama,” kata Lilyana. “Sekarang waktunya balas dendam (terhadap latihan yang ketat). Sekarang lebih santai. Biasanya, saya selalu dibangunkan alarm jam. Orang tua saya bersyukur saya pensiun. Mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan saya,” katanya.[ft/dw]