Di Paris dan puluhan kota lain di Perancis, ribuan orang turun ke jalan-jalan, Selasa (19/2), menggelar demonstrasi menentang sikap anti-Yahudi, menyusul terjadinya serangkaian tindakan anti-Yahudi yang mengguncang negara itu.
Beberapa jam sebelum pawai itu berlangsung, Selasa (19/2), Presiden Perancis Emmanuel Macron pergi ke sebuah pemakaman Yahudi di kota Alsace yang mengalami kerusakan hebat pada malam sebelumnya.
Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengunggah cuitannya di Twitter yang menunjukkan kemarahan dan kemuakannya setelah mendapat kabar bahwa 80 kuburan Yahudi di pemakaman Quatzenheim, di Alsace, diporakporandakan. Marie-Helene Schott, seorang pejabat kota itu mengatakan kepada Associated Press, simbol swastika ditorehkan di beberapa kuburan.
Pada pawai demonstrasi yang digelar Selasa (19/2), dua mantan presiden Perancis -- Francois Hollande dan Nicolas Sarkozy – dikabarkan akan ikut bergabung dengan ribuan demonstran dan pejabat pemerintah memenuhi jalan-jalan di Paris.
Meningkatnya sentimen anti-Yahudi di Perancis, rumah terbesar bagi populasi Yahudi di luar Israel dan AS, meningkat sejak pekan lalu setelah demonstran rompi kuning -- atau demonstran anti pemerintah -- melampiaskan kemarahan mereka atas pernyataan-pernyataan filosofer keturunan Yahudi, Alain Finkielkraut yang tidak menyenangkan mereka.
Menurut sosiolog Danny Trom, penulis buku ``France Without Jews'' ribuan warga keturunan Yahudi meninggalkan Perancis setiap tahun karena sentimen anti-Yahudi. [ab]