Seorang migran asal Guatemala yang berusia 16 tahun dan datang sendiri ke Amerika, meninggal di rumah sakit Texas ketika dalam tahanan pemerintah Amerika, demikian dikatakan para pejabat, Rabu (1/5).
Remaja itu meninggal pada Selasa (30/4) setelah "beberapa hari dirawat intensif" di rumah sakit anak, menurut pernyataan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika (HHS) tanpa mengungkap rumah sakit atau lokasinya.
Kematian remaja itu mengikuti dua anak migran Guatemala lain Desember lalu dan peringatan dari pejabat Amerika bahwa akan terjadi lebih banyak tragedi mengingat lonjakan jumlah migran yang melintasi perbatasan, dan adanya penyakit serius di antara mereka.
Remaja itu, yang tidak diidentifikasi, dipindahkan pada 20 April dari tahanan Imigrasi dan Bea Cukai ke tempat penampungan yang dikelola Kantor Permukiman Kembali Pengungsi, yang menampung migran anak, menurut pernyataan itu.
"Setelah tiba di penampungan, remaja itu tidak tampak sakit." Keesokan pagi, remaja itu "sakit parah diiringi demam, menggigil, dan sakit kepala," menurut pernyataan itu.
Setelah kasus kematian pada Desember lalu, pemerintah Trump mengumumkan perubahan kebijakan untuk membantu mencegah kematian anak-anak dalam tahanan, termasuk pemeriksaan medis yang lebih menyeluruh. Penyebab kematian remaja itu sedang dipelajari dan kasusnya akan ditinjau secara penuh, kata pernyataan itu.[ka]