Vatikan menolak gagasan bahwa orang bisa memilih atau mengubah jenis kelamin, dengan alasan bahwa hal itu merupakan ancaman bagi keluarga tradisional.
Dalam dokumen pengajaran baru yang dirilis Senin (10/6), departemen pendidikan Katolik Vatikan mengatakan gagasan fluiditas gender "tidak lebih dari konsep kebebasan yang membingungkan dalam hal perasaan dan keinginan."
Dokumen itu, yang dirilis dalam Bulan Kebanggaan LGBT, segera menuai kecaman umat Katolik LGBT yang menyebut dokumen itu berkontribusi terhadap kefanatikan dan kekerasan terhadap kaum gay dan waria.
Dokumen itu, yang dimaksudkan sebagai alat pengajaran bagi pastor, orang tua dan guru, menyerukan aliansi baru di kalangan keluarga, sekolah dan masyarakat untuk memberi "pendidikan seksual yang positif dan bijak” di sekolah-sekolah Katolik supaya anak-anak belajar "kebenaran sejati maskulinitas dan feminitas.''
Francis DeBernardo, ketua kelompok advokasi New Ways Ministry, mengatakan gagasan Vatikan tentang gender itu sudah ketinggalan zaman dan salah informasi. Selain itu, gagasan Vatikan mengabaikan ilmu pengetahuan kontemporer tentang faktor-faktor di luar alat kelamin yang tampak yang menentukan jenis kelamin.[ka]