Seorang kapten angkatan laut Venezuela yang meninggal karena dicurigai disiksa sewaktu berada dalam tahanan negara, dimakamkan oleh pihak berwenang pada Rabu (10/7). Pihak berwenang menolak permintaan keluarganya untuk mengembalikan jenazahnya, kata seorang pengacara keluarga Kapten tersebut.
Pihak berwenang dengan cepat mengubur jenazah Kapten Rafael Acosta di sebuah pemakaman Kota Caracas, 12 hari setelah kematiannya, sementara keluarganya ingin ia dimakamkan di pusat kota Maracay, kata pengacara Alonso Medina Roa.
“Sepertinya pemerintah mengatakan,’Saya membunuhnya, jadi saya yang menguburnya’,” kata Medina Roa.
Kematian Kapten Acosta terjadi ketika pemerintah sosialis Presiden Nicolas Maduro berada di bawah tekanan internasional yang meningkat, setelah laporan PBB yang mencatat pelanggaran HAM di Venezuela.
Maduro juga mendapat tantangan dari anggota parlemen oposisi Juan Guaido, yang menggalang tekanan untuk menggulingkan presiden dengan dukungan dari Amerika Serikat dan sekitar 50 negara lain.
Saudara perempuan Acosta mengidentifikasi mayat itu, yang dimakamkan oleh negara di bawah perintah pengadilan, kata Medina Roa. Dia mengatakan otopsi menunjukkan Acosta meninggal karena luka berat. [ps/pp]