Pemerintah China, Senin (19/8), mengecam keras Taiwan karena menawarkan suaka politik bagi demonstran pro-demokrasi di Hong Kong, satu hari setelah ratusan ribu warga Hong Kong berpawai dalam demonstrasi raksasa menentang kebijakan China di bekas koloni Inggris itu.
Pemerintah Taiwan dengan tegas mendukung aksi protes itu, dan sejumlah mahasiswa Hong Kong yang belajar di Taiwan mengadakan aksi mendukung rekan-rekan mereka di Hong Kong.
Kantor berita Associated Press mengatakan Taiwan tidak punya mekanisme hukum yang resmi untuk memberikan suaka, walaupun pemerintahan pulau itu, yang dianggap oleh China sebagai wilayah miliknya, telah memberikan izin tinggal bagi beberapa penentang pemerintah China daratan.
Juru bicara kabinet China, Ma Xiao-guang, Senin (19/8), mengatakan tawaran Taiwan itu “akan menutup-nutupi kejahatan sekelompok kecil militan yang menggunakan kekerasan, dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang merugikan Hong Kong, dan sekaligus membuat Taiwan sebagai “surga bagi orang-orang yang melanggar hukum.”
Sekitar 1,7 juta orang ikut berpawai di Hong Kong pada Minggu, kata panitia demonstrasi, tapi polisi Hong Kong memberikan angka yang lebih rendah.
Lebih banyak aksi unjuk rasa akan diadakan dalam minggu-minggu ke depan oleh kelompok akuntan, pekerja angkutan umum, murid sekolah menengah dan keluarga polisi.
Demonstran menuntut supaya kepala eksekutif Hong Kong yang ditunjuk pemerintah China mundur, diadakannya pemilihan umum yang demokratis dan dilangsungkannya penyelidikan atas penggunaan kekerasan oleh polisi. [ii/ft]