Dengan bekerjasama bahu membahu para nelayan di sepanjang perairan Sumenep, Madura, mengevakuasi seluruh penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar di perairan laut tenggara Pulau Masalembo.
Kapal Motor Santika Nusantara rute Surabaya-Balikpapan ini sesuai data manifest ditumpangi oleh 111 orang dan 92 unit kendaraan. Namun, data yang dicatat Basarnas menyebut jumlah penumpang di atas kapal berjumlah 277 orang. Hingga Sabtu sore (24/8) jumlah korban yang telah dievakuasi bahkan mencapai 306 orang, termasuk tiga penumpang yang dinyatakan meninggal dunia.
Belum ada penjelasan resmi tentang penyebab kebakaran kapal itu.
Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi, Basarnas Pusat, Agus Haryono mengatakan upaya pencarian masih dilakukan sampai diperoleh kepastian tidak ada lagi yang dilaporkan hilang atau ada yang terapung di lautan.
“Kita tim tadi masih melakukan pencarian udara dan laut untuk mengantisipasi kalau masih ada yang mengapung. Ya kalau dari data yang dilaporkan, korban yang dilaporkan sama yang kita temukan sudah lebih ini. Kapal kita masih di sana, Laksamana sama beberapa kapal masih di laut. Jadi nanti intinya kita akan evaluasi lagi, cek lagi, apakah nanti kita akan lakukan pencarian lagi atau tidak sambil menunggu laporan kalau ada yang dilaporkan masih hilang, mudah-mudahan sudah tidak ada,” ungkap Agus.
Menurut pengakuan sejumlah penumpang, kebakaran diduga berasal dari sisi lambung kiri kapal, meskipun mereka tidak mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Diki, salah seorang penumpang selamat asal Kutai Timur, Kalimantan Timur menuturkan, dirinya tidak mengetahui terjadinya kebakaran karena hendak beristirahat usai makan malam. Ia bersama sejumlah penumpang meloncat ke laut setelah mengetahui ada kebakaran. Sebagian penumpang lainnya menunggu proses evakuasi dengan menggunakan sekoci penyelamat.
Penumpang selamat maupun yang meninggal dunia, kata Diki, ditemukan dan dievakuasi oleh para nelayan Sumenep.
“Itu nelayan, kami setelah dievakuasi nelayan, kita mendapat perawatan, habis itu, tidak lama setelah itu, siang atau sore ada info nelayan dapat 3 jenazah,” tuturnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya memastikan penanganan penumpang selamat telah diberikan dengan baik. Sebagian besar penumpang berada dalam keadaan sehat. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiagakan rumah sakit bilamana ada penumpang selamat yang membutuhkan perawatan intensif. Khofifah memastikan seluruh penumpang yang menjadi korban kebakaran kapal akan mendapat santunan.
“Dari kemarin kami koordinasi, untuk Dirut Rumah Sakit Dokter Soetomo, kami sudah menyiapkan, standby dari kemarin sore seandainya ada yang harus dirujuk, tapi rupanya tidak ada yang dirujuk karena mereka juga dalam keadaan sehat. Kemudain hari ini pun Dokter Soetomo (RSUD) standby, mereka menyiapkan ambulance jikalau satu saat dibutuhkan. Dan kita ingin menyampaikan jikalau ada yang dirujuk ke Dokter Soetomo, maka seluruh pasien tidak akan terbebani oleh biaya pengobatan ketika itu dilakukan di Rumah Sakit Dokter Soetomo,” tukas Khofifah. (pr/em)