Ditemui VOA di sela-sela diskusi publik “Damai Untuk Damai” pada Sabtu (4/1), Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, mengatakan Indonesia prihatin melihat perkembangan di Timur Tengah pasca insiden pembunuhan itu dan ancaman Iran untuk membalas aksi.
“Kami menganggap yang terbaik adalah sikap menahan diri. Pertama, untuk menciptakan kondisi yang lebih aman. Kedua, agar tidak semakin mempersulit dan memperuncing ketegangan dan kondisi yang memang tidak mudah saat ini,” ujar Mahendra.
Ditambahkannya, “Indonesia konsisten untuk siap mendukung terciptanya kondisi yang lebih damai dan stabil, dan berusaha maksimal agar setiap negara menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan, apapun alasannya.”
Indonesia – bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia dan Republik Dominika – kini menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Namun belum ada indikasi soal apakah Indonesia akan menyampaikan pandangan dengan krisis ini dalam sidang Dewan Keamanan PBB.
Trump Perintahkan Pembunuhan Soleimani
Presiden Amerika Donald Trump dalam konferensi pers di Florida, Jumat (3/1), membenarkah bahwa dia telah memerintahkan serangan dan pembunuhan Jendral Qassem Soleimani dengan rudal terukur di bandara internasional Baghdad, Irak, sehari sebelumnya. Soleimani adalah Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Pasukan Quds, Qassem Soleimani.
“Tadi malam atas arahan saya, militer Amerika berhasil melakukan serangan terukur tanpa cacat yang menewaskan teroris nomor satu di dunia, Qassem Soleimani,” ujar Trump. Ditambahkannya, “Amerika mengambil tindakan itu untuk menghentikan perang. Kami tidak melakukan tindakan itu untuk memulai perang.”
Trump menggarisbawahi bahwa “Amerika tidak sedang mengupayakan perubahan rezim di Iran.”
Iran Bersumpah akan Membalas
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan Soleimani.
Namun Trump membalas pernyataan itu dengan mengatakan “telah menarget 52 lokasi, “yang melambangkan 52 warga Amerika yang disandera Iran beberapa tahun lalu, sebagian lokasi itu merupakan lokasi yang sangat strategis dan penting bagi Iran dan kebudayaan Iran, dan target-target itu – dan Iran sendiri – akan disasar dengan SANGAT CEPAT DAN SANGAT KERAS. Amerika tidak lagi ingin lebih banyak ancaman!”
Jenazah Soleimani Diterbangkan ke Iran
Ribuan orang berkumpul di Baghdad, Sabtu (4/1/2020), untuk mengikuti proses pemakaman. Sambil melambai-lambaikan bendera Irak dan milisi Khataeb Hezbollah – kelompok milisi yang didukung Iran di Irak – massa meneriakkan kata “Mati lah Amerika.” Sebagian lainnya membawa foto Qassem Soleimani dan Ayatollah Ali Khamenei. Prosesi dimulai di bandara Al Muthana, bergerak ke Zona Hijau menuju ke Karbala dan Najaf.
Beberapa media lokal melaporkan jenazah Qassem Soleimani dan empat warga Iran lain yang tewas dalam serangan udara Amerika itu diterbangkan ke Iran pada Sabtu (4/1/2020) sore. Iran telah menyatakan tiga hari berkabung untuk menghormati jendral itu. Pemakamannya direncanakan berlangsung di kota kelahirannya Selasa mendatang (7/1). [em/gi/ft]