Sejumlah pejabat AS dan Kanada mengatakan, ada bukti yang menyiratkan bahwa rudal Iran menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina dekat Teheran, Rabu. Laporan-laporan media penuh dengan spekulasi mengenai penyebab kecelakaan itu dan menepis kemungkinan kerusakan mesin. Pihak berwenang Iran yang memiliki rekaman data penerbangan bisa membantu memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan lebih dari 80 warga negara Iran itu.
Sejumlah pejabat AS mengatakan, pesawat penumpang Ukraina yang jatuh, Rabu, di Iran ditembak dua rudal darat-ke-udara buatan Rusia. Presiden Donald Trump mengatakan, Kamis (9/1), penembakan itu kemungkinan terjadi tanpa disengaja.
"Saya memandangnya sebagai sebuah hal tragis. Seseorang, bukan di pihak kita, kemungkinan melakukan kekeliruan. Pesawat itu sedang terbang dan tiba-tiba jatuh. Ini tidak ada hubungannya dengan kita,” kata Trump.
Pesawat itu jatuh tidak lama setelah Iran menembakan serangkaian rudal balistik ke dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS sebagai tanggapan atas serangan pesawat nirawak (drone) AS yang menewaskan seorang jenderal Iran, Qassem Soleimani, pekan lalu. Hampir separuh jumlah penumpang di dalam pesawat itu adalah warga negara Iran, sementara banyak lainnya adalah warga negara Kanada.
Ditanya, apakah AS bisa disalahkan karena memprovokasi aksi yang menewaskan 176 orang, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, kesimpulan tidak bisa dibuat sebelum dilangsungkan penyelidikan lengkap untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat itu.
"Saya kira, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, atau melempar tuduhan atau tanggung jawab. Sekarang ini, fokus kami adalah memberi dukungan kepada keluarga-keluarga yang berduka, dan sebisa mungkin memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat ini. Kami tidak bisa menarik kesimpulan sebelum dilangsungkan penyelidikan lengkap dan kredibel mengenai apa yang sebenarnya terjadi,” jelas Trudeau.
Para pejabat di Teheran, Kamis (9/1), membantah bahwa pesawat itu ditembak rudal dan menyebut klaim seperti itu adalah bagian dari kampanye menentang Iran. Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, situasi terkait kecelakaan itu masih belum jelas. Ukraina, dan juga Kanada, mendesak agar para pakar mereka dilibatkan dalam penyelidikan tersebut.
"Kini terserah pada para pakar itu untuk menyelidikinya dan mencari jawaban atas pertanyaan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Untuk melakukan itu, para pakar kami harus menerima dukungan tanpa syarat dalam penyelidikan insiden itu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Sergey Kyslytsya.
Seorang juru bicara pemerintah Iran, Jumat pagi (10/1), mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengundang semua pihak yang terlibat, termasuk perusahaan pesawat Amerika Boeing, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. [ab/lt]