Presiden Rusia Vladimir Putin membantah ia akan terus mempertahankan kekuasaan setelah masa jabatan presidennya berakhir tahun 2024.
Putin yang berumur 67 tahun itu menepiskan tuduhan-tuduhan bahwa berbagai perubahan konstitusional yang diumumkannya hari Rabu (15/1) akan memungkinkannya mempertahankan kekuasaan yang telah dipegangnya selama 20 tahun.
Ketika berbicara di kota kelahirannya di St. Petersburg hari Sabtu (18/1), Putin mengatakan ia paham akan keprihatinan rakyat yang tidak menginginkan Rusia kembali ke zaman Uni Soviet, di mana para pemimpin terus berkuasa sampai mati, tanpa adanya rencana pergantian pimpinan.
“Dalam pandangan saya, sangat mengkhawatirkan kalau kita kembali ke situasi pertengahan tahun 1980-an ketika kepala negara terus berkuasa sampai hari-hari terakhirnya, tanpa menciptakan kondisi di mana ada pengalihan kekuasaan,” kata Putin.
Tapi banyak para pengecamnya tidak percaya akan janji-janji Putin itu. Menurut mereka, usul perubahan UUD yang diberlakukan sejak tahun 1993 di bawah pemerintahan Boris Yeltsin itu, akan memastikan bahwa Putin akan terus memegang kendali kekuasaan bahkan setelah ia meninggalkan jabatan resminya sebagai Presiden.
Masa jabatan Putin berakhir tahun 2024, dan ia tidak berhak mencalonkan diri lagi sebagai Presiden. (ii/jm)