Tautan-tautan Akses

Virus Corona & 5 Penyakit Lain dari Hewan: Unta, Kelelawar hingga Babi


Virus Corona jenis baru menambah daftar penyakit yang ‘berasal’ dari hewan, dan kemudian menular antar manusia.

Virus Corona jenis baru telah menewaskan 82 orang di China dan menginfeksi lebih 2.900 orang lainnya di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Sejumlah binatang yang dijual di pasar hewan Wuhan, China.
Sejumlah binatang yang dijual di pasar hewan Wuhan, China.

Peneliti menduga virus yang menyebabkan gangguan pernafasan hingga pneumonia ini berasal dari ular yang memakan kelelawar liar. Daging ular adalah salah satu dagangan pasar hewan di Kota Wuhan, China, jantung penyebaran wabah ini.

Namun, Virus Corona jenis baru bukan satu-satunya penyakit yang berasal dari hewan, dan kemudian menular antar manusia. Berikut lima penyakit lainnya.

Ebola – Kelelawar

Ebola adalah penyakit yang disebabkan Virus Ebola.

Penyakit ini diyakini bermula dari kontak antara manusia dan kelelawar buah, hewan yang membawa Virus Ebola. Mamalia lain: simpanse, gorila dan babun juga diteliti membawa Ebola. Ini diduga karena mereka memakan sisa buah yang dimakan kelelawar.

Kelelawar disebut sebagai pembawa Virus Ebola ke manusia.
Kelelawar disebut sebagai pembawa Virus Ebola ke manusia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut gejala yang dialami pasien terinfeksi ebola: mulai dari demam hingga otot ngilu. Semakin parah, ebola membuat penderitanya muntah-muntah, diare, melemahnya fungsi hati, serta pendarahan.

Infeksi ebola antar manusia menyebar lewat kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh (urin, ludah, keringat, kotoran, muntah, air susu, sperma) orang yang terinfeksi.

Wabah Ebola 2013-2016 lalu menewaskan lebih 11.000 jiwa.
Wabah Ebola 2013-2016 lalu menewaskan lebih 11.000 jiwa.

Wabah ebola di Afrika Barat yang terjadi periode 2013 hingga 2016 adalah wabah ebola terparah dalam sejarah. Peluang kematian pasien terinfeksi mencapai 59%. Total korban meninggal dunia saat itu melebihi 11.000 orang.

MERS – Unta

MERS yang merupakan kependekan dari Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit yang disebabkan salah satu jenis Virus Corona, MERS-CoV.

Gejala sindrom pernafasan ini di antaranya demam, batuk-batuk dan sesak nafas. Sejumlah pasien juga mengalami diare, muntah-muntah bahkan pneumonia dan gagal ginjal.

MERS diyakini berasal dari unta.
MERS diyakini berasal dari unta.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut MERS berasal dari unta di Arab Saudi, Mesir, Oman dan Qatar. WHO pun menyarankan warga di Timur Tengah hanya memakan daging unta yang dimasak matang serta melarang warga meminum kencing unta, yang kerap dianggap sebagai obat.

Meskipun MERS-CoV juga menyebar antar manusia, tetapi tidak gampang. Penularan antar manusia, menurut WHO hanya terjadi antara anggota keluarga, pasien ke dokter dan para pekerja rumah sakit.

Mayoritas penderita MERS yang tewas berada di Arab Saudi.
Mayoritas penderita MERS yang tewas berada di Arab Saudi.

Wabah MERS di Timur Tengah pada 2012 adalah yang terbesar. Infeksi dilaporkan terjadi hingga ke 24 negara. Jumlah korban tewas mencapai 525 orang, dengan 86%-nya berada di Arab Saudi. Hingga saat ini total korban mencapai 858 jiwa.

Sifilis – Sapi

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.

Infeksi sifilis dapat dibagi dalam tiga fase dengan berbagai gejala, mulai luka di daerah infeksi (alat kelamin, anus, buah zakar atau mulut), bentol-bentol dan demam, hingga terganggunya berbagai organ tubuh seperti jantung hingga otak.

Sifilis diyakini berasal dari sapi, berabad-abad yang lalu.
Sifilis diyakini berasal dari sapi, berabad-abad yang lalu.

Infeksi bisa menular karena kontak langsung dengan luka sifilis.

Salah satu wakil presiden di organisasi alam liar, Wildlife Trust mengungkapkan bahwa sifilis bermula dari hewan. “Menginfeksi manusia dari sapi atau domba, beratus-ratus tahun lalu.”

Salah satu bentuk luka sifilis.
Salah satu bentuk luka sifilis.

CDC mengungkapkan sifilis dapat dideteksi dengan tes darah. Sifilis juga bisa disembuhkan menggunakan antibiotik.

Flu Babi – Babi

Flu Babi adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus influenza yang menyerang saluran pernafasan babi. Virus ini bisa menginfeksi manusia.

Seperti namanya, Flu Babi berasal dari babi, yang kemudian bermutasi pada manusia.
Seperti namanya, Flu Babi berasal dari babi, yang kemudian bermutasi pada manusia.

Infeksi pada manusia juga berujung mutasi yang membuat virus ini bisa berpindah dari manusia ke manusia. Gejalanya serupa dengan flu biasa. Misalnya demam, kekakuan pada sendi, hingga hidung meler. Selain itu flu babi bisa membuat penderitanya muntah-muntah, tidak sadar bahkan meninggal dunia.

Wabah flu babi pada 2009 disebabkan oleh virus tipe H1N1 dan pertama kali dideteksi di Meksiko. Korban tewas akibat wabah ini mencapai lebih 200.000 jiwa di seluruh dunia.

HIV – Simpanse

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

Virus ini menyerang sistem imun, terutama sel CD4. Sel ini berfungsi membantu sistem imun melawan penyakit. Jika tidak diobati, maka HIV akan terus membunuh sel CD4, membuat tubuh penderitanya gampang terinfeksi berbagai macam penyakit.

HIV diyakini berasal dari simpanse di Afrika Barat.
HIV diyakini berasal dari simpanse di Afrika Barat.

Peneliti Nottingham University mengungkapkan HIV berasal dari sejenis simpanse di Afrika Barat. Pemburu memburu hewan ini untuk dimakan. Mereka diduga terinfeksi saat penjagalan.

“Ketika orang memburu simpanse, mereka cenderung memenggalnya di tempat, darah muncrat ke mana-mana. Kalau pemburu ada luka terbuka di tubuh mereka, mereka bisa terinfeksi,” kata Paul Sharp, profesor genetika di Nottingham University.

HIV kini bisa dicegah dengan metode PrEP dengan tingkat efektivitas lebih 90%.
HIV kini bisa dicegah dengan metode PrEP dengan tingkat efektivitas lebih 90%.

Virus yang bisa menginfeksi lewat cairan tubuh: darah, sperma, cairan vagina ini sekarang bisa dicegah dengan metode PrEP (Pre-exposure prophylaxis), yang berbentuk pil minum. Rutin meminum pil setiap hari disebut CDC, efektif cegah HIV hingga 92%. (rh)

XS
SM
MD
LG