Rangkaian pemilihan menuju Pemilihan Presiden Amerika, 3 November mendatang, dimulai 3 Februari ini dengan Kaukus Iowa.
Proses bermula dengan Pemilihan Pendahuluan dengan caranya yang unik dan rumit. Berikut VOA Indonesia rangkum 5 hal yang perlu kamu tahu tentang Pemilihan Pendahuluan dan Pemilihan Presiden AS.
Apa itu Pemilihan Pendahuluan, Primary dan Kaukus?
Di Amerika, laga perebutan kursi presiden biasanya berlangsung antara dua partai besar: Partai Republik dan Partai Demokrat.
Proses penentuan Calon Presiden (Capres) masing-masing partai dimulai dengan Pemilihan Pendahuluan.
Pemilihan Pendahuluan adalah pemilihan yang dilaksanakan oleh Partai Demokrat dan Partai Republik untuk menentukan kandidat presiden unggulan mereka di setiap negara bagian.
Terdapat dua bentuk Pemilihan Pendahuluan: Primary dan Kaukus.
Keduanya adalah pemilihan intra-partai. Jadi, pemilih harus menentukan terlebih dahulu, memberikan suara di Partai Republik atau di Partai Demokrat. Hanya satu.
Primary kurang lebih sama seperti sistem voting di Indonesia pada umumnya. Pemilih tinggal memberikan suara kepada bakal Capres idamannya di kertas.
Sementara, pada Kaukus, pemilih memberikan dukungannya ‘secara fisik’, sehingga pemilihan jadi ‘tidak rahasia’.
Mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok sesuai kandidat yang didukung. Jika jumlah pendukung kurang dari batas yang ditentukan (biasanya 15%), pemilih kandidat tersebut harus pindah kelompok mendukung kandidat yang sudah capai 15% atau memilih abstain.
Mengapa Kaukus Iowa Penting?
Negara Bagian Iowa adalah negara bagian pertama yang melaksanakan Pemilihan Pendahuluan. Ini telah berlangsung sejak 1970an.
Baik Partai Demokrat maupun Partai Republik di Iowa menggunakan bentuk Kaukus.
Jadi, bisa disebut Kaukus Iowa pada 3 Februari ini membuka rangkaian Pemilihan Pendahuluan menuju Pemilihan Presiden Amerika, yang akan berlangsung 3 November mendatang.
Menjadi negara bagian yang pertama, membuat hasil Kaukus Iowa kerap dianggap sebagai acuan. Kandidat yang mendapat dukungan tinggi di Iowa, tentu bisa ‘membanggakannya’ jelang Pemilihan Pendahuluan di negara bagian selanjutnya.
Ini bisa berujung efek domino hingga seorang Capres terpilih.
Misalnya, pada Kaukus Iowa Partai Demokrat 2016 lalu. Kala itu Hillary Clinton unggul tipis atas Bernie Sanders. Hillary pada akhirnya terpilih sebagai Capres Partai Demokrat. Hal yang sama terjadi pada Barack Obama pada 2018.
Siapa saja kandidatnya?
Meskipun masih terlalu awal, Presiden Donald Trump kemungkinan akan tetap menjadi Calon Presiden dari Partai Republik.
Publik Amerika pun lebih penasaran mencari tahu siapa yang akan menjadi Calon Presiden dari Partai Demokrat, yang akan bersaing melawan Donald Trump.
Dari 12 Bakal Capres dari Partai Demokrat, empat nama kerap unggul di berbagai survei.
Mereka adalah Mantan Wakil Presiden Era Obama, Joe Biden; Senator yang periode lalu juga melaju jadi Bakal Capres, Bernie Sanders; Senator yang merupakan mantan profesor hukum, Elizabeth Warren; dan Mantan Walikota South Bend, Indiana, yang menjadi Bakal Capres gay pertama, Pete Buttigieg.
Siapa yang berpotensi lawan Trump?
Berdasarkan survei nasional, Joe Biden selalu unggul dengan tingkat keterpilihan mencapai 26%. Dia disusul Bernie Sanders (23%), Elizabeth Warren (15%) dan Pete Buttigieg (8%).
Biden yang kini berusia 77 tahun mengangkat layanan kesehatan sebagai isu prioritasnya. Kedekatannya dengan Mantan Presiden Barack Obama dianggap sebagai poin positif, terutama di mata mereka yang rindu gaya pemerintahan sebelum Presiden Trump.
Meskipun begitu, di survei-survei tingkat negara bagian, Bernie Sanders, kerap memepet posisi Biden.
Apalagi Sanders disokong dana kampanye terbesar di antara kandidat lainnya sepanjang tiga bulan terakhir 2019, yaitu sejumlah US$34,5 juta atau sekitar Rp470 miliar. Besarnya dana ini diduga berasal dari donasi akar rumput pendukung Sanders yang juga besar dan setia.
Kapan Capres Masing-Masing Partai Diumumkan?
Rangkaian Pemilihan Presiden Amerika masih panjang.
Dibuka dengan Kaukus Iowa Februari ini, Bakal Capres unggulan masing-masing partai di setiap negara bagian akan terus dipilih hingga 6 Juni nanti.
Hasil di setiap negara bagian akan dikumpulkan dan dirundingkan dalam konvensi nasional masing-masing partai.
Capres Partai Demokrat akan diumumkan pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan diselenggarakan di Milwaukee, Wisconsin, 13-16 Juli nanti.
Sementara, Capres Partai Republik akan diumumkan pada Konvensi Nasional Partai Republik, di Charlotte, North Carolina, 24-27 Agustus mendatang.
Kedua Capres akan bersaing di Pemilu Presiden Amerika pada 3 November. (rh)