Media Jepang melaporkan, Kamis (20/2), dua orang penumpang kapal pesiar, yang terjangkit wabah virus korona, meninggal. Sementara itu 29 penumpang lainnya berada dalam keadaan serius.
Berita ini muncul ketika rombongan kedua penumpang kapal yang sedang berlabuh dekat Tokyo, Jepang, diperbolehkan turun ke darat setelah menjalani karantina selama dua minggu.
Lebih dari 620 penumpang kapal pesiar itu dinyatakan positif terinfeksi virus korona, dan telah dikarantina sejak 3 Februari bersama 3.700 penumpang dan awak.
Stasiun radio NHK melaporkan dua orang yang meninggal adalah seorang laki-laki Jepang berusia 87 tahun dan seorang perempuan Jepang yang berumur 84 tahun.
Kantor berita Kyodo melaporkan 29 orang berada dalam keadaan serius, termasuk satu orang yang sebelumnya dites negatif. Kementerian Kesehatan Jepang belum bisa mengkonfirmasi laporan ini.
Cepatnya penyebaran wabah di kapal itu dan cara pemberlakuan karantina telah menuai banyak kecaman, hanya beberapa bulan sebelum Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas.
Menteri Sekretaris Negara Yoshihide Suga membela usaha yang dijalankan pemerintahnya. Katanya, setelah pemerintah memutuskan untuk mengisolasi para penumpang pada 5 Februari, jumlah infeksi baru telah turun dan kini hampir berada pada titik nol.
Kementerian Kesehatan Jepang juga mengatakan semua penumpang telah diperintahkan tetap berada dalam kamar masing-masing sejak 5 Februari. Namun, satu hari sebelumnya, ketika pemeriksaan para penumpang dimulai, berbagai acara hiburan di kapal itu terus berlangsung, termasuk acara dansa, acara permainan kuis dan kelas-kelas olahraga. [ii/ft]