Pengunduran diri Senator Elizabeth Warren dari pemilihan nominasi Partai Demokrat hari Kamis (5/3), membuat banyak pihak di Amerika kecewa, karena jabatan presiden AS belum akan diduduki oleh seorang perempuan.
"Para pemilih telah menentukan pilihan, dan kaum perempuan AS bergerak mundur," tulis Kera Bolonik, pemimpin redaksi Majalah DAME, dalam sebuah artikel opini untuk NBC News.
"Elizabeth Warren keluar dan sekali lagi, saya patah hati" tulis Molly Jong-Fast, seorang editor di organisasi berita The Daily Beast di Twitter.
"Ini hari berduka bagi banyak orang," kata Jill Warren, seorang pendukung di Michigan yang tidak punya hubungan dengan senator, dalam laporannya di kantor berita AP.
Elizabeth Warren, Senator progresif dari negara bagian Massachusetts adalah kandidat perempuan terakhir yang layak bersaing dalam pemilihan Capres Partai Demokrat yang beragam dan pernah diikuti oleh enam kandidat perempuan. Sementara anggota Kongres Tulsi Gabbard dari Hawaii tetap ikut dalam pencalonan, tapi ia gagal memenangkan lebih dari 1% suara dalam hampir 20 pemilihan utama.
Persaingan menuju Pemilihan Presiden 2020 kini tinggal bertumpu pada tiga pria kulit putih berusia 70 tahunan, dengan mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator Vermont Bernie Sanders berlomba memenangkan nominasi Partai Demokrat untuk menghadapi Presiden dari Partai Republik Donald Trump. [ps/pp]