Debat antara dua bakal calon presiden yang tersisa dari Partai Demokrat -- mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator Vermont Bernie Sanders -- pada Minggu (15/3) malam berlangsung sengit. Mereka berdebat mengenai berbagai isu.
Keduanya sama-sama berusaha kuat menjadi nominasi partai untuk berhadapan dengan Presiden Donald Trump dari Partai Republik dalam pilpres November mendatang.
Kedua kandidat itu menyerang Trump berulang kali. Biden menyebutnya "ancaman terhadap negara." Sementara Sanders menyatakan bahwa Trump adalah seorang "pembohong patologis" yang memimpin "pemerintahan korup."
Keduanya menyerang cara Trump dalam menangani pandemi virus corona di AS. Sanders menuduhnya "meremehkan ilmuwan." Dan Biden menyalahkan pemerintah karena pada tahap awal krisis menolak untuk mengimpor perangkat tes dari negara lain ketika AS berkesempatan melakukannya.
“Kita seperti diserang," kata Biden. "Dalam perang, kita harus melakukan apa saja yang diperlukan untuk merawat warga AS. Semua yang diperlukan untuk menangani krisis ini seharusnya gratis. Dibayar oleh para pembayar pajak AS."
Debat pada Minggu (15/3) itu tadinya akan dilakukan di hadapan banyak penonton, seperti serangkaian sesi debat Demokrat sebelumnya. Namun penyebaran virus corona memaksa kedua politisi berdebat di studio CNN Washington selama dua jam tanpa penonton, untuk mencegah penyebaran virus.
Sekarang ini, Biden unggul dalam pernghitungan delegasi dalam kontes nominasi Partai Demokrat. Biden telah memenangkan 16 dari 21 negara bagian dan sangat diunggulkan dalam empat negara bagian lain pada Selasa (17/3). [vm/ft]