Tautan-tautan Akses

KBRI Belum Dapatkan Identitas 3 WNI yang Disebut Terkena Covid-19


Tanda dilarang masuk tampak di luar Masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia, yang menjadi sumber penularan virus corona baru, COVID-19, di seluruh Asia Tenggara, 17 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Tanda dilarang masuk tampak di luar Masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia, yang menjadi sumber penularan virus corona baru, COVID-19, di seluruh Asia Tenggara, 17 Maret 2020. (Foto: Reuters)

KBRI di Malaysia terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia untuk mendapatkan informasi rinci mengenai ketiga warga negara Indonesia yang terkena virus corona di negara itu.

Koordinator Penerangan Sosial Budaya KBRI di Malaysia, Agung Cahaya Sumirat menyatakan hingga kini KBRI belum mendapatkan identitas atau data dari ketiga WNI tersebut dari pemerintah Malaysia.

Jumlah penderita virus corona di Malaysia terus melonjak setelah acara tabligh akbar di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur yang dihadiri 10 ribu orang lebih dari sejumlah negara termasuk Indonesia.

Pada Sabtu lalu (14/3) terdapat 41 orang yang terjangkit Covid-19 dan pada Selasa (17/3) muncul 107 kasus baru yang muncul terkait acara tabligh akbar tersebut. Saat ini atau Rabu malam (19/3) jumlah total penderita virus corona di Malaysia mencapai 790 kasus.

Koordinator Penerangan Sosial Budaya KBRI di Malaysia, Agung Cahaya Sumirat kepada VOA, Rabu malam (18/3) menjelaskan pihaknya hingga saat ini belum menerima konfirmasi dari pihak Malaysia mengenai jumlah persis WNI yang ikut acara tabligh akbar di Masjid Sri Petaling, Kuala Lumpur pada 27 Februari hingga 1 Maret lalu.

Menurutnya KBRI memang menerima berbagai informasi informal dari berbagai lapisan masyarakat, namun lanjut Agung pihaknya belum mampu memverifikasi atau mengkonfirmasi bahwa data tersebut valid.

Yang pasti tambahnya ada satu orang warga negara Indonesia di Malaysia yang sudah mengaku ikut acara itu dan KBRI memantau kondisi laki-laki yang bekerja di Kuala Lumpur itu, yang saat ini berada dalam keadaan yang sehat.

Polisi yang mengenakan masker menjaga masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia yang kini ditutup untuk sementara (18/3).
Polisi yang mengenakan masker menjaga masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia yang kini ditutup untuk sementara (18/3).

Terkait adanya tiga WNI yang terjangkit virus corona setelah menghadiri acara tabligh akbar, Agung menjelaskan KBRI memang telah menerima informasi dari Kementerian Kesehatan Malaysia bahwa ada tiga WNI yang disebut terjangkit Covid-19. Dan faktanya informasi ini diperoleh setelah terselenggaranya acara tabligh akbar.

Namun, ketika KBRI bertanya kepada Kementerian Kesehatan lanjutnya apakah ini ada kaitan dengan acara tabligh, pihak Kementerian kesehatan Malaysia belum mengkonfirmasi hal itu termasuk identitas dan data dari ketiga WNI ini. Yang pasti ungkap Agung ketiga WNI itu sekarang dalam rawatan pihak pemerintah Malaysia.

Agung menduga tiga WNI yang disebut terkena virus corona ini adalah WNI yang tinggal dan bekerja di Malaysia.

“Sekiranya pihak pemerintah Malaysia menginfokan kepada KBRI terkait tiga WNI yang terjangkit Covid, kami akan mengontak mereka (WNI) dan berupaya mendampingi termasuk dalam arti kemungkinan kalau ada keluarga di Indonesia sekiranya perlu diinformasikan kami pun akan fasilitasi kontaknya,” ungkap Agung.

Lebih lanjut Agung menjelaskan selain melalui jalur nota resmi, KBRI selalu mencoba mengontak secara informal untuk mendapatkan informasi yang lebih baru. namun Agung paham pihak pemerintah Malaysia pasti ada banyak hal penting yang harus ditangani termasuk jumlah kasus jangkitan di Malaysia yang per malam ini (Rabu, 18/3) sudah mencapai 790 kasus.

Beberapa polisi dengan mengenakan masker berjaga di luar masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur yang menjadi salah satu sumber perebakan virus corona di Malaysia dan kini ditutup sementara (17/3).
Beberapa polisi dengan mengenakan masker berjaga di luar masjid Seri Petaling di Kuala Lumpur yang menjadi salah satu sumber perebakan virus corona di Malaysia dan kini ditutup sementara (17/3).

Beberapa waktu lalu KBRI sudah mengirimkan nota permintaan informasi ke Kementerian Luar Negeri Malaysia. KBRI menurut agung juga telah membuat edaran terbuka melalui media sosial, website , melalui pesan berantai, WhatsApp.

“Yang mengimbau agar warga Indonesia yang merasa pernah mendatangi acara tabligh di Masjid Sri Petaling Kuala Lumpur agar segera melapor ke hotline pemerintah Malaysia atau boleh juga melalui KBRI Kuala Lumpur nanti akan dibantu untuk kontak dengan pihak Malaysia,” kata Agung.

Acara tabligh akbar itu sendiri diikuti 27 negara. Dikutip dari media lokal Bebasnews, selain dari Malaysia, ada juga peserta dari Indonesia (696), Filipina (215), Thailand (132), Vietnam (130), Singapura (95). Kamboja (79), Brunei Darusalam (74), China (35), India (18), Bangladesh (9), Myanmar (6), Aljazira (6), Tunisia (5), Jordan (5), Afrika Selatan (4), Australia (4), Arab Saudi (3). Dan juga Korea Selatan (2), Gambia (2), Kanada (1), Selandia Baru (1), Jerman (1), Mesir (1), Tanzania (1) dan Jepang (1).

Semakin banyaknya negara yang terpapar virus corona atau Covid-19 membuat pemerintah meminta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian ke luar negeri segera pulang. Alasannya, Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi khawatir ada warga Indonesia yang kesulitan untuk kembali ke Tanah Air jika wabah ini semakin meluas.

KBRI Belum Dapatkan Identitas Tiga WNI yang Disebut Terkena Covid-19
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:59 0:00


Pemerintah Indonesia juga menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk membatasi bepergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda.

“Pemerintah menghimbau dengan sangat agar warga negara Indonesia membatasi bepergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda. Untuk warga negara Indonesia yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi,” ujar Menlu Retno.

Retno mengatakan sejumlah negara saat ini telah memberlakukan kebijakan pembatasan lalu lintas orang. Oleh karena itu, semua WNI diminta untuk terus mencermati informasi di aplikasi safe-travel atau menghubungi hotline perwakilan RI terdekat. [fw/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG