Seorang profesor kesehatan masyarakat, Jumat (17/4) mengatakan pemerintah Inggris terlalu lamban dalam menanggapi wabah COVID-19, dan Inggris mungkin mengalami 40 ribu kematian akibat virus corona sebelum pandemi ini berakhir.
Berbicara melalui telekonferensi, Profesor Kesehatan Global dari University College London, Anthony Costello mengatakan kepada sebuah komite di parlemen bahwa pemerintah perlu mengidentifikasi “kekeliruan sistem” yang memperlambat respons Inggris.
Inggris memberlakukan lockdown terhadap bisnis dan kehidupan sehari-hari pada 23 Maret, sekitar sepekan setelah negara-negara Eropa lain menerapkannya, dan pada hari Kamis (16/4) mengumumkan langkah itu diperpanjang tiga minggu lagi.
Costello mengatakan kepada komite itu ia memperkirakan gelombang kedua wabah virus itu akan melanda Inggris dan mendesak pemerintah agar menyediakan sistem untuk melakukan tes cepat bagi orang-orang di komunitas dan mendapatkan hasilnya dengan segera.
Costello mengatakan bahwa seorang peneliti Oxford University yakin 80 persen akan memiliki vaksin untuk mengobati virus corona sedini September.
Hingga Kamis (16/3), Inggris melaporkan 13.279 orang meninggal akibat virus itu. [uh/ab]