Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (21/4) menyatakan bahwa jika negara-negara terlalu cepat melonggarkan langkah-langkah lockdown, mereka menghadapi risiko kemunculan kembali virus ini.
“Sekarang bukan waktunya untuk melonggar. Kita justru harus menyiapkan diri untuk cara hidup baru untuk masa mendatang,” kata Dr. Takeshi Kasai, direktur regional WHO untuk kawasan Pasifik Barat, dalam suatu konferensi pers virtual.
Peringatan itu dilontarkan sementara negara-negara di seluruh dunia sedang mempertimbangkan kapan dan bagaimana melonggarkan langkah-langkah yang mereka berlakukan dalam upaya menghentikan penyebaran virus yang telah mengacaukan kehidupan global selama empat bulan.
PM Italia Giuseppe Conte menulis di Facebook bahwa pemerintahnya akan mengumumkan rencana pada akhir pekan ini setelah bekerja sama dengan para pakar, untuk menyusun “pembukaan kembali aktivitas pemerintah secara bertahap dan berkelanjutan.” Ia mengatakan berdasarkan “prediksi yang masuk akal”, rencana itu akan dimulai pada 4 Mei. Conte menulis bahwa meskipun ia berharap semuanya dapat langsung dibuka kembali, langkah semacam itu “akan tidak bertanggung jawab” dan “mengacaukan semua upaya yang telah dilakukan sejauh ini.”
Di Inggris, parlemen akan melakukan pendekatan bertahap untuk kembali bekerja setelah jeda liburan panjang.
Para anggota diharapkan berkumpul pada hari Selasa (21/4), dengan mematuhi pedoman menjaga jarak sosial, untuk melakukan pemungutan suara yang akan memungkinkan sidang-sidang mereka berlangsung dengan melibatkan hanya 50 orang anggota Majelis Rendah yang benar-benar berada di ruang sidang, dan 600 lainnya berpartisipasi melalui telekonferensi.
Wabah juga menyebabkan para pejabat di Jerman membatalkan festival bir Oktoberfest tahun ini, dengan menyatakan terlalu riskan menyelenggarakan acara itu yang setiap tahun mendatangkan 2 juta pengunjung dari luar negeri.
Di Korea Selatan terlihat situasi yang berangsur normal, dengan dimulainya kembali musim pertandingan liga bisbol profesional.
Doosan Bears dan LG Twins akan berlaga di Seoul dalam pertandingan yang digelar tanpa kehadiran fans mereka.
Pertandingan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang dimulainya musim pertandingan regular Organisasi Bisbol Korea pada 5 Mei. Pertandingan tersebut untuk sementara ini akan dilangsungkan tanpa kehadiran penonton di tribun.
Langkah-langkah keamanan tambahan mencakup pengukuran suhu tubuh para pemain dua kali sebelum setiap pertandingan, dan meminta para pemain agar tidak bersalaman, melakukan tos (high-five), atau meludah. [uh/ab]