Pemerintah Italia telah mulai mengizinkan sebagian bisnis buka kembali tetapi seperti dilaporkan oleh Sabina Castelfranco untuk VOA dari Roma, ternyata tidak mulus untuk kembali ke kehidupan normal.
Selama berminggu-minggu, orang-orang yang berada di luar rumah adalah mereka yang dengan sabar mengantri untuk membeli bahan makanan dan sayuran segar. Selain itu, Kota Abadi dikuasai oleh bus-bus yang kosong, orang-orang yang membawa jalan anjing mereka dan polisi yang mengecek para pengemudi.
Namun bar, hotel – bahkan Museum Vatikan yang biasanya sangat ramai – masih tutup. Pompa bensin buka tetapi pembeli harus melayani diri sendiri atau swalayan.
Namun lambat laun, Italia – masih takut tapi tidak sabar lagi – menuju ke kehidupan normal.
Dengan waswas sebagian bisnis tertentu kini dibuka kembali – seperti sebuah toko peralatan kantor di Roma. Persiapan kini dilakukan untuk memastikan keamanan para pelanggan dan karyawan.
Semua orang di toko itu gembira akhirnya bisa kembali bekerja, seperti disampaikan oleh Christina, seorang pemilik toko itu.
“Kami sangat bahagia, sangat senang karena kami kembali normal. Kami berusaha. Kami percaya pada para pelanggan kami dan kami di sini menunggu mereka,” ujarnya.
Di luar toko peralatan kantor itu, seorang pegawai toko lainnya, Antonio, mengatakan bahwa kehidupan harus berlanjut, karena orang tidak bisa tinggal di rumah selamanya.
“Sebagian layanan penting harus buka dan kalau tidak, semuanya akan mandek, jelas harus dilakukan dengan semua tindakan pencegahan, termasuk masker, sarung tangan dan jaga jarak dengan orang lain, sehingga semuanya aman,” tutur Antonio.
Emanuela, seorang pemilik usaha kecil, mengatakan sulit untuk menutup bisnis kecilnya – yakni sebuah toko yang menjual pakaian anak-anak. “Ini semacam perasaan surealis karena hanya ada beberapa orang di sekitar tetapi kita harus memulai lagi, cepat atau lambat.”
Dengan musim semi yang baru dimulai, warga Roma seakan bangkit kembali. Banyak yang sudah ingin sekali pergi ke pantai. Namun terlepas dari cuaca yang baik, keinginan itu, untuk sementara, masih belum bisa dilaksanakan.
Meskipun ada pelonggaran pembatasan pada sejumlah toko dan bisnis, Italia masih dalam keadaan karantina dan jalan-jalan serta kedai-kedai di Roma tetap sepi. Warga Italia khawatir dengan fase dua dan pembukaan kembali bisnis secara bertahap. Mereka sangat sadar bahwa jumlah kematian dan infeksi baru masih tetap tinggi. [lt/ii]