Brazil muncul sebagai episentrum virus corona di Amerika Latin dengan lebih dari 6.400 kematian, hingga Jumat (1/5). Asosiasi layanan pemakaman di negara itu memperingatkan bahwa kota Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas yang terparah dilanda pandemi, telah kehabisan peti mati.
Asosiasi itu mendesak pemerintah agar segera mendatangkan banyak peti mati ke sana karena kota terpencil berpenduduk sekitar 2 juta orang itu tidak memiliki jalan beraspal yang menghubungkan dengan bagian lain negara itu.
Selain itu, ada indikasi pihak berwenang di dua kota terbesar Brazil, yaitu Rio de Janeiro dan Sao Paulo, mungkin tidak dapat menangani peningkatan jumlah kematian akibat pandemi.
Seorang lelaki yang saudara perempuannya meninggal di sebuah rumah sakit kota Rio menggambarkan kamar mayat di sana begitu kewalahan, sehingga ia ikut membantu memindahkan beberapa mayat.
Asosiasi layanan pemakaman kota Manaus meminta agar peti-peti mati segera diterbangkan dari Sao Paulo, yang berjarak 2.700 kilometer jauhnya, karena kota Manaus tidak mempunyai jalan beraspal yang menghubungkannya dengan bagian lain negara itu. [ps/pp]