TV pemerintah Iran memperlihatkan jemaah yang mengabaikan perintah mengenakan masker wajah di masjid-masjid yang dibuka kembali oleh pihak berwenang di kota-kota yang dianggap telah menanggulangi virus corona.
Dalam sebuah laporan TV yang ditayangkan hari Selasa (6/5) oleh afiliasi jaringan televisi Iran IRIB di Kerman, provinsi di bagian tenggara, jemaah lelaki dan perempuan terlihat salat tanpa mengenakan masker di tiga kota di provinsi itu: Roudbar, Kahnouj dan Manoojan. Hanya sebuah masjid di Kabupaten Rigan, Kerman, dalam liputan itu, yang memperlihatkan semua jemaahnya mengenakan masker.
Juga terlihat jemaah lelaki di Rigan berdiri dengan jarak sekitar setengah meter satu sama lain, sesuai dengan pedoman pemerintah lainnya untuk menjaga social distancing sewaktu salat. Banyak Muslim yang biasanya berdiri rapat bersebelah-sebelahan sewaktu salat berjemaah, sesuai yang diwajibkan dalam Islam.
Jemaah di Kahnouj juga berdiri saling terpisah sekitar setengah meter, meskipun hampir semuanya tidak mengenakan masker
Dalam pengumuman hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengizinkan pembukaan kembali masjid-masjid mulai hari Senin (5/5) di 132 kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah “putih”, yaitu daerah dengan ancaman virus corona yang rendah.
Mengenakan masker dan menjaga social distancing selama salat termasuk di antara ketentuan yang menyertai keputusan itu, selain membatasi waktu berada di dalam masjid hanya setengah jam bagi jemaah.
Rouhani memulai proses pemulihan ke kehidupan normal di Iran pada pertengahan April, dengan mengizinkan bisnis dibuka kembali dengan mematuhi regulasi kesehatan baru untuk membendung perebakan wabah virus corona.
Iran memiliki kasus dan kematian terbanyak akibat virus corona di Timur Tengah. Rouhani menutup masjid-masjid, sekolah dan sebagian besar aktivitas ekonomi pada bulan Maret sewaktu wabah itu menyebar cepat, sebelum menyatakan pada bulan berikutnya bahwa situasi terburuk tampaknya telah berlalu. [uh/ab]