Pemimpin redaksi dan administrator media sosial kantor berita semi resmi Iran, ILNA ditahan pekan lalu karena menerbitkan sebuah gambar karikatur yang dianggap menghina pemimpin negara itu.
Menurut laporan, karikatur yang dinilai mengejek otorita tertinggi Iran itu dihapus dari saluran Telegram ILNA tak lama setelah diposting.
Pemimpin redaksi ILNA, Masud Heydari dibebaskan dengan jaminan namun administrator kantor berita Telegram, Hamid Haghjoo tetap ditahan. Tidak jelas apakah keduanya telah diadili atau dijatuhi hukuman.
Jaksa Penuntut Umum Teheran, Ali Alghasi Mehr menyatakan tanggal 27 April sebuah penyelidikan sedang berlangsung terkait perkara tersebut.
"Segera setelah penerbitan gambar yang menghina itu, telahdiperintahkan penghapusannya dari saluran tersebut," demikian Alghasi Mehr dikutip oleh media Iran.
"Penanggung jawab ILNA dan administrator saluran Telegram ditangkap malam tanggal 23 April," tambahnya lebih lanjut.
ILNA membantah kaitan apa pun dengan kartun yang dinilai “tidak sopan” itu sambil menuduh lawan-lawannya telah memalsukan logo kantor berita tersebut dan menuduhnya menerbitkan karikatur itu. [mg/ii]
