Hampir tiga juta pekerja yang di-PHK mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran di AS pekan lalu, karena wabah virus menyebabkan lebih banyak perusahaan memangkas pekerjaan, meskipun sejumlah negara bagian mulai membolehkan bisnis dibuka kembali dengan peraturan pembatasan tertentu.
Gelombang PHK meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak bantuan pemerintah diperlukan untuk menopang perekonomian karena resesi mendalam akibat pandemi virus.
Partai Republik di Kongres berselisih dengan Demokrat yang mengusulkan triliunan bantuan lebih banyak, termasuk untuk negara-negara bagian dan daerah-daerah yang kesulitan, melampaui hampir $ 3 triliun dana yang telah diberikan kepada perorangan dan bisnis. Para pemimpin Republik mengatakan, mereka ingin melihat dulu bagaimana bantuan sebelumnya mempengaruhi perekonomian dan menyatakan skeptis untuk menyetujui pengeluaran lebih banyak sekarang.
Sekitar 36 juta orang kini telah minta bantuan pengangguran dalam dua bulan, sejak virus corona memaksa jutaan bisnis menutup usaha dan merumahkan pegawai mereka, kata Departemen Tenaga Kerja hari Kamis. 842.000 orang mengajukan permintaan bantuan pekan lalu melalui program federal terpisah yang dibentuk untuk pekerja mandiri dan pekerja paruh waktu.
Angka pengangguran terbaru menyusul laporan pekerjaan yang sangat buruk minggu lalu. Pemerintah mengatakan, tingkat pengangguran melonjak 14,7% bulan April, tingkat tertinggi sejak Depresi Hebat, dan para pengusaha memberhentikan 20,5 juta pekerja. Pertumbuhan lapangan pekerjaan dalam 10 tahun lenyap dalam satu bulan.
Bahkan angka-angka itu tidak menunjukkan dampak sepenuhnya dari kerugian yang diderita. Pemerintah mengatakan, banyak pekerja pada bulan April dianggap masih bekerja, tetapi absen dari pekerjaan. Mereka seharusnya dihitung sebagai pengangguran sementara. [ps/ii]