Minggu depan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) akan mengadakan pertemuan tahunannya. Dalam pertemuan nanti Amerika Serikat (AS) akan mendesak agar Taiwan diikutsertakan, meskipun China keberatan.
Pada saat WHO berjuang untuk mengekang pandemi COVID-19 di seluruh dunia, para pejabat AS menuduh organisasi itu tunduk pada tekanan politik China yang mendukung kebijakan Beijing untuk mengecualikan Taiwan, meskipun Taipei berhasil menangani virus corona.
Pejabat AS juga menuduh WHO secara politik bersahabat dengan China mendahulukan misi kesehatan globalnya, dengan mengatakan kurangnya transparansi Beijing terus menghambat perang global melawan virus corona.
Minggu ini, Departemen Luar Negeri AS mendesak Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk mengundang Taiwan sebagai pengamat pada Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly/WHA), badan pembuat keputusan tertinggi WHO. Hal itu seperti yang dilakukan pendahulu Ghebreyesus yang menekankan keikutsertaan Taiwan konsisten dengan semua resolusi PBB dan WHO.
Awal bulan ini, Menlu AS Mike Pompeo meminta "semua negara" untuk mendukung partisipasi Taiwan sebagai pengamat di WHA, dan di tempat-tempat PBB lain yang terkait.
Pada Senin (11/5), Steven Solomon, pejabat hukum utama WHO, mengatakan kehadiran Taiwan di WHA akan bergantung pada 194 negara anggota WHO. [my/pp]