Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengubah prosesi penyelenggaraan Garebeg Syawal, yang biasanya digelar pada hari pertama Idul Fitri. Tidak ada iring-iringan prajurit Kraton dan keramaian masyarakat di sekitarnya yang memperebutkan gunungan. Nurhadi Sucahyo melaporkan dari Yogyakarta.