Pejabat kesehatan di Pakistan mengatakan, Rabu (03/06) bahwa dua anggota parlemen meninggal karena terinfeksi virus corona ketika jumlah infeksi nasional meningkat hampir 500% selama sebulan terakhir.
Pandemi itu menghantam negara berpenduduk 220 juta orang pada akhir Februari 2020 dan mengakibatkan kematian sekitar 1.700 warga Pakistan, termasuk lima anggota parlemen nasional dan provinsi.
Para pejabat itu mengkonfirmasi beberapa anggota parlemen dan menteri lainnya juga termasuk di antara lebih dari 80.000 infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi.
Data pemerintah tertanggal 30 April menunjukkan jumlah kematian dan penderita infeksi virus itu masing-masing lebih dari 300 dan 16.400.
Pakistan mencatat 67 kematian dan 4.131 infeksi baru dalam 24 jam terakhir, peningkatan infeksi satu hari tertinggi kedua setelah Rusia, di mana lebih dari 8.500 pasien dinyatakan positif terpapar virus corona.
Provinsi Punjab yang terpadat di Pakistan dilaporkan mengalami infeksi terparah COVID-19.
Sebuah survei sampel resmi menyimpulkan sekitar 700.000 warga berpotensi terinfeksi di ibukota provinsi, Lahore, kota terbesar kedua di negara tersebut.
Temuan itu menyarankan "tidak ada tempat kerja, pasar dan daerah perumahan ... yang bebas COVID-19" di kota berpenduduk sekitar 12 juta orang. [mg/ii]