Pejabat tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, berbicara secara tertutup dengan para pemimpin kongres dan banyak anggota kongres lain ketika para pejabat Pentagon dikecam atas peran militer dalam mengendalikan protes-protes menyusul tewasnya George Floyd dalam tahanan polisi.
Ketua DPR Nancy Pelosi, seorang Demokrat dari negara bagian California, memanggil Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, untuk menyatakan keprihatinannya Selasa (2/6), menurut dua orang yang tidak berwenang membahas soal perbincangan tertutup itu dan minta dirahasiakan identitasnya. Itu adalah sehari setelah pihak berwenang membubarkan para demonstran dekat Gedung Putih, supaya Presiden Donald Trump bisa berjalan ke sebuah gereja di dekatnya dan berfoto.
Milley dan Menteri Pertahanan Mark Esper dikritik habis-habisan karena mendampingi Trump dan dengan demikian memberi kesan seolah-olah mendukung politisasi militer.
Milley pada Selasa (2/6) juga berbicara dengan pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer dari negara bagian New York, kata seorang sumber lain yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Seorang pejabat ketiga itu mengatakan Milley telah berbicara dengan 20 atau lebih anggota Kongres dalam beberapa hari setelah peristiwa hari Senin (1/6) itu dan ancaman Trump untuk menggunakan UU Anti Pemberontakan untuk memungkinkannya menggunakan tentara federal dalam upaya penegakan hukum di ibukota dan kota lain.
Milley dan Menhan Mark Esper telah berusaha memperbaiki situasi setelah berjalan kaki bersama Trump ke sebuah gereja Senin lalu (1/6). Pihak berwenang federal menggunakan tabung asap dan semprotan merica untuk membubarkan para demonstran yang damai dari sebuah taman, supaya presiden dan rombongannya bisa berjalan ke gereja itu dan Trump bisa berfoto dengan sebuah alkitab. [vm/ft]
