Surat kabar The New York Times melaporkan bahwa sistem layanan kesehatan Pakistan hampir ambruk karena tekanan akibat pandemi virus corona.
Surat kabar AS itu menyatakan, rumah-rumah sakit telah menggunakan seluruh kapasitas mereka dan sebagian “hanya menutup pintu, memasang tanda bertuliskan rumah sakit penuh.”
The New York Times melaporkan personel medis di garis depan “jatuh sakit dalam jumlah yang mengkhawatirkan” dan juga mengalami serangan fisik oleh “keluarga yang putus asa dan marah,” berang oleh berita kematian keluarga mereka atau marah karena mereka tidak bisa segera mendapatkan jenazah anggota keluarga mereka.
Para pejabat di Pakistan memperkirakan kasus Covid-19 terkonfirmasi di negara itu dapat mencapai hingga 1,2 juta pada akhir Juli, sehingga mendesak rakyat agar mematuhi dengan ketat pedoman keselamatan untuk membantu mengubah laju penambahan kasus-kasus baru. Jumlah kasus di negara itu telah melampaui angka 140 ribu, dengan 2.700 kematian, sejak akhir Februari sewaktu pandemi virus corona tiba di negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta orang itu.
Covid-19 membubung terutama sejak bulan lalu, sewaktu PM Imran Khan melonggarkan berbagai restriksi terhadap aktivitas komersial dan publik untuk membantu memulihkan mata pencaharian jutaan keluarga miskin di negara itu. [uh/ab]