Militer India, Selasa (16/6), mengatakan, sedikitnya tiga anggotanya tewas dalam konfrontasi dengan pasukan China di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan di Himalaya, di mana ribuan tentara dari kedua negara telah lebih dari sebulan dikerahkan untuk berjaga-jaga.
Insiden yang tidak melibatkan baku tembak itu tersebut merupakan konfrontasi pertama antara kedua raksasa Asia itu yang menelan korban jiwa sejak 1975. Militer India mengatakan, bentrokan kekerasan itu terjadi di Lembah Galwan di kawasan Ladakh, Senin malam (15/6), dan menjatuhkan korban di kedua belah pihak.
China menuduh pasukan India yang memprovokasi pasukannya, sehingga menimbulkan bentrokan fisik serius antara kedua pihak. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian tidak mengungkapkan apakah ada korban di pihak China, namun mengatakan China memprotes insiden itu namun masih berkomitmen untuk mempertahankan perdamaian di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Ribuan tentara dari kedua negara, dengan didukung truk-truk lapis baja dan artileri, telah lebih dari sebulan berhadapan dalam jarak beberapa ratus meter di kawasan Ladakh dekat Tibet. Sejumlah perwira militer dan diplomat telah mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan kebuntuan itu namun tidak membuahkan hasil.
Menurut dua pejabat keamanan yang mengetahui perkembangan terakhir kepada Associated Press, sejumlah tentara dari kedua belah pihak terlibat dalam baku pukul dan aksi lempar batu sehingga menelan korban jiwa. Namun, tidak ada satupun peluru ditembakkan dalam bentrokan itu. [ab/uh]