AS menandai satu tonggak suram lagi pada hari Selasa (30/6) sewaktu mencatat rekor 47 ribu kasus baru Covid-19, kenaikan terbesar kasus penularan baru dalam satu hari sejak awal pandemi.
Sebagian besar infeksi baru itu ditemukan di daerah yang membentang dari negara bagian Arizona dan Texas, di bagian barat daya AS, hingga ke California di bagian barat. Jumlah penularan yang tinggi juga dilaporkan di Florida, Georgia dan South Carolina di bagian tenggara AS.
Kenaikan jumlah infeksi Covid-19 di berbagai penjuru AS ini mendorong Dr. Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, memberitahu sebuah komite di Senat hari Selasa (30/6) bahwa penambahan infeksi baru sekarang ini dapat berlipat lebih dari dua kali menjadi 100 ribu per hari jika lonjakan kasus sekarang ini tidak ditanggulangi.
“Jelas kita tidak berada dalam kendali penuh sekarang ini,” kata Fauci. Ia memperingatkan komite itu bahwa hanya berfokus pada negara bagian yang mengalami lonjakan terbesar kasus penularan baru “membuat seluruh negara ini terancam.”
Sementara Fauci memberi kesaksian di Capitol Hill, gubernur New York, New Jersey dan Connecticut, tiga negara bagian di timur laut yang mengalami dampak terparah pada awal pandemi, menambah delapan negara bagian lagi, California, Georgia, Idaho, Iowa, Louisiana, Mississippi, Nevada dan Tennessee, ke daftar yang menetapkan pengunjung dari negara bagian itu untuk menjalani karantina selama 14 hari begitu tiba di sana.
Kedelapan negara bagian baru itu tergabung dengan delapan negara bagian yang sebelumnya dimasukkan daftar wajib karantina di New York, New Jersey dan Connecticut.
Lonjakan baru kasus Covid-19 telah mendorong gubernur negara bagian Florida, Texas dan California untuk memperlambat rencana membuka kembali perekonomian wilayah mereka, dengan memerintahkan bar dan restoran tutup dan mewajibkan seluruh warga mereka mengenakan masker.
Dengan posisi AS sebagai negara dengan total kasus virus corona melampaui 2,6 juta, termasuk lebih dari 127 ribu kematian, para pengunjung asal Amerika tidak masuk daftar negara-negara yang warganya kembali diizinkan memasuki Uni Eropa.
Uni Eropa, Selasa (30/6) mencabut restriksi perjalanan bagi orang-orang dari Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand Tunisia dan Uruguay.
Tetapi pengunjung dari negara-negara di mana kasus Covid-19-nya melonjak, termasuk AS, Brazil dan India, tidak bisa masuk kali ini.
Warga China akan dapat memasuki wilayah blok itu, selama China mencabut pembatasan terhadap warga Eropa untuk bepergian ke negara itu. Negara-negara lain dalam daftar itu diperkirakan akan mengakhiri larangan perjalanan mereka terhadap warga Eropa.
Negara-negara akan ditambahkan atau dikeluarkan dari daftar itu setiap dua pekan, berdasarkan data dari wabah Covid-19 masing-masing. Tetapi AS kemungkinan besar belum akan masuk daftar itu untuk sementara waktu. [uh/ab]