Rektor Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho, Selasa (14/7), menyatakan masih menelusuri informasi awal penularan Covid-19 pada 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang bertugas di salah satu rumah sakit rujukan utama Covid-19 di Solo, RS Dr Moewardi. Menurut Jamal, kini puluhan mahasiswa pasca sarjana Fakultas Kedokteran itu dirawat di RS UNS.
Jamal sendiri tidak mengetahui bahwa para mahasiswa itu tertular dalam pesta wisuda karena selama pandemi wisuda dilakukan secara daring (online) .
"Kita wisuda jelas dilakukan secara online. Kalau wisuda kemarin ada yang daring dan luring (offline), mengkombinasikan itu. Yang luring ada 15 perwakilan itu saja dengan protokol kesehatan ketat. Misalkan setelah wisuda ada syukuran. Kita kan tidak bisa menghindari itu, tidak bisa memantau. Saya sudah berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Kedokteran agar mahasiswa PPDS lebih berhati-hati, di-pressure, supaya kita bisa meminimalisir penyebaran Covid," jelasnya.
"Perawatan mereka di RS UNS juga sudah sesuai dengan koordinasi pimpinan RSUD Dokter Moewardi Solo. Kami menanggung semua biaya perawatan mereka karena komitmen kami sejak awal jika ada mahasiswa, dosen, karyawan UNS Solo yang indikasi terjangkit Covid, kita lakukan perawatan intensif di lantai 5 dan 7 RS UNS," imbuh Jamal.
Puluhan mahasiswa calon dokter spesialis dari UNS Solo tersebut membuat jumlah kasus Covid-19 di Solo melonjak. Pemerintah kota Solo terus melakukan upaya pelacakan kontak para mahasiswa itu. Walikota Solo, Hadi Rudyatmo, Senin (13/7), mengatakan sebagian besar para mahasiswa itu berdomisili atau kos di Solo.
"Ya kita kaget biasanya tambah 1-3 kasus, lha ini 18. Tadi kita panggil pimpinan RSUD Dr Moewardi, tentu sebelumnya kita minta ijin ke Gubernur Jawa Tengah, karena rumah sakit itu kan milik Pemprov (pemerintah provinsi) Jateng tetapi berada di wilayah Solo. Langkah ini untuk memperkuat koordinasi dalam penanganan Covid-19 di Solo."
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan penularan Covid-19 para mahasiswa calon dokter spesialis itu berasal dari luar instansi rumah sakit yang dikelola Pemprov Jateng di Solo. [ys/ab]