Untuk pertama kalinya, Presiden AS Donald Trump menyarankan untuk menunda pemilihan presiden tahun ini.
Di Twitter, Kamis (30/7) pagi, Trump menuduh tanpa bukti bahwa pemungutan suara melalui pos akan membuat pemilihan presiden 2020 sebagai “Pemilu yang paling TIDAK AKURAT & CURANG dalam sejarah.”
Presiden dari Partai Republik itu menambahkan, “Ini akan sangat memalukan bagi Amerika. Tunda Pemilu sampai orang dapat memilih dengan benar, terjamin dan aman ??? ”
Presiden tidak punya wewenang untuk menunda pemilihan, yang akan diadakan pada 3 November. Tanggal itu ditetapkan oleh Kongres sesuai Konstitusi Amerika Serikat.
Ketika menghadiri acara dengar keterangan di Gedung Kongres Capitol Hill, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ditanya oleh Senator Tim Kaine dari Virginia tentang cuitan Trump tersebut.
Pompeo, yang berada di urutan keempat dalam garis kepresidenan, mengatakan bahwa dia tidak ingin membuat penilaian hukum secara terburu-buru tentang apakah mungkin untuk menunda pemilihan, tetapi “pada akhirnya, Departemen Kehakiman dan lembaga-lembaga terkait yang akan membuat keputusan hukum.”
Cuitan Trump tersebut segera memicu kecaman, baik dari kalangan Demokrat maupun Republik.
Pejabat pemilu, kelompok hak-hak sipil dan sejarawan juga mengecam saran Presiden Trump tersebut. [lt/jm]