Karena tidak bisa mengampanyekan MAGA (Make America Great Again) semasa pandemi virus corona, Presiden Donald Trump menggunakan Gedung Putih dan acara-acara lain sebagai ajang kampanye agar bisa terpilih lagi. Ia melancarkan serangan verbal terhadap saingannya, Joe Biden.
Pekan ini saja, presiden dari Partai Republik itu mengubah jumpa pers di Taman Mawar Gedung Putih, yang seharusnya tentang tindakan presiden menghukum China, menjadi serangan terhadap Biden dari berbagai sisi selama satu jam.
Dalam diskusi Gedung Putih tentang pencegahan kejahatan, ia menuding Biden menginginkan "perbatasan terbuka" supaya geng penjahat internasional MS-13 bisa masuk. Dalam acara di Atlanta tentang infrastruktur, Trump menuduh mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu hendak "mengaitkan proyek dengan birokrasi."
Tim kampanye Biden merespon dengan cuitan berisi rencana kandidat itu dalam bidang infrastruktur dan merilis fakta bahwa "Donald Trump mengedepankan China."
Tidak adanya kampanye langsung membuat Trump menjadikan keputusan presiden, diskusi meja bundar dan prakarsa lain sebagai acara kampanye.
Pemanfaatan kewenangan presiden dan kebesaran Gedung Putih untuk mengangkat prestasi petahana dalam tahun pemilu dikenal sebagai "Rose Garden Strategy atau Strategi Taman Mawar." Istilah itu mengacu pada taman di luar Oval Office (ruang kerja presiden) yang biasanya digunakan hanya untuk upacara kepresidenan dan pernyataan terbuka.[ka/ii]