Menteri Kesehatan AS Alex Azar memuji respons Taiwan terhadap pandemi virus corona sebagai contoh “sikap demokratis dan transparan” pulau itu.
Azar mengemukakan pernyataan itu hari Senin (10/8) dalam penampilan bersamanya di Taipei bersama Presiden Tsai Ing-wen. Kedatangannya hari Minggu di Bandara Songshan Taipei menandai kunjungan tingkat paling tinggi oleh seorang pejabat AS, sejak Washington secara resmi mengalihkan hubungan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada tahun 1979.
Kunjungan tersebut merupakan langkah terbaru pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membangun hubungan lebih kuat dengan pulau berpemerintahan sendiri itu. “Benar-benar merupakan suatu kehormatan berada di sini untuk menyampaikan pesan dukungan kuat dan persahabatan dari Presiden Trump untuk Taiwan,” kata Azar kepada Presiden Tsai. Trump menandatangani Undang-undang Perjalanan Taiwan tahun 2018, yang menyerukan kunjungan tingkat tinggi antara AS dan Taiwan.
Taiwan memiliki catatan keberhasilan yang mengejutkan dalam membendung wabah virus corona menjadi hanya 477 kasus terkonfirmasi dan tujuh kematian.
China telah mengeluarkan pernyataan keberatan kuat atas kunjungan Azar ke Taiwan, karena China menganggapnya sebagai provinsi yang memisahkan diri. China telah bertekad akan menganeksasinya dengan semua cara yang diperlukan, termasuk invasi militer. Beijing telah bertindak agresif dalam memutus Taiwan dari masyarakat internasional, termasuk berkeberatan atas partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia.
Tsai, yang mendukung kuat pengakuan Taiwan sebagai negara berdaulat, mencela langkah China melarangnya menjadi anggota WHO, dalam pernyataannya hari Senin. “Pertimbangan politik tidak boleh mendahului hak-hak atas kesehatan,” katanya. [uh/ab]