Faksi Demokrat di Senat mencap calon hakim agung Amy Coney Barrett sebagai ancaman terhadap layanan kesehatan di Amerika dalam sidang dengar pendapat hari Senin (12/10) yang oleh faksi Republik diyakini akan berakhir dengan pengukuhan Barrett sebagai hakim agung, menggantikan mendiang Ruth Bader Ginsburg sebelum hari pemilu presiden.
Guna mendukung persetujuan atas Barrett, perempuan berusia 48 tahun yang mengenakan masker dan selama sidang duduk diam, senator-senator faksi Republik menyebut pilihan Presiden Donald Trump itu sebagai hakim yang bijaksana dengan kredensial yang sempurna.
Partai Republik tampaknya memiliki suara yang cukup untuk memastikan konfirmasi Barrett untuk jabatan seumur hidup di Mahkamah Agung itu. Jika ia terpilih, Barrett akan mulai bertugas di Mahkamah Agung ketika dimulainya pembahasan tentang UU Layanan Kesehatan Terjangkau atau Affordable Care Act, seminggu setelah pemilu presiden.
Senator faksi Demokrat dari negara bagian California, yang sekaligus anggota senior komite itu di Senat, Dianne Feinstein, menyorot hal itu.
“Layanan kesehatan bagi jutaan warga Amerika menjadi taruhan dalam nominasi ini... Ketika Presiden Trump menunjuk hakim Barrett mengisi kursi Ginsburg, ia mengatakan menghapus UU Layanan Kesehatan Terjangkau akan menjadi kemenangan besar bagi Amerika. Anda [Barrett.red] telah mengkritisi hakim agung Roberts karena pandangannya, 5 banding 4, 'mempertahankan UU Layanan Kesehatan Terjangkau itu, dan menyatakan bahwa Roberts “mengantarkan Undang-Undang Perawatan Terjangkau itu melampaui arti yang masuk akal demi untuk menyelamatkan undang-undang itu.” Ini berarti jika Barrett dikukuhkan maka warga Amerika akan kehilangan manfaat yang ada dalam UU itu. Jadi saya berharap Anda dapat menjelaskannya dalam sidang ini,” kata Feinstein.
Namun senator faksi Republik dari negara bagian Iowa Chuck Grassley menolak pandangan bahwa Barrett akan membatalkan undang-undang di era Obama itu, dan menyebutnya sebagai hal yang “memalukan.”
Presiden Trump, yang ikut menyimak dengan seksama dengar pendapat itu, beberapa kali mencuit tentang hal itu.
Faksi Republik juga memperingatkan soal menjadikan iman Katolik Barrett sebagai isu dalam dengar pendapat itu, terutama soal sikap tegasnya pada isu aborsi. Senator faksi Republik dari negara bagian Missouri Josh Hawley menyebut hal itu sebagai “pola dan praktik fanatisme agama” oleh Demokrat. Namun demikan sebelum sidang itu faksi Demokrat telah menegaskan bahwa mereka tidak berencana mempertanyakan keyakinan agama Barrett.
Hal senada disampaikan calon presiden Partai Demokrat Joe Biden kepada wartawan setibanya di Toledo, Ohio, Senin siang (12/10).
“Seharusnya agama dan keyakinannya tidak menjadi pertimbangan. Agama dan keyakinan siapapun seharusnya tidak perlu menjadi pertanyaan,” tandasnya.
Sidang Komite Kehakiman Senat yang dimulai pada hari libur nasional ini akan berlangsung selama empat hari, dengan saling memberikan pandangan dan kesaksian. Sebagian senator memilih hadir secara virtual karena khawatir dengan pandemi virus corona yang masih terus menyelimuti Amerika.
Selama sidang itu sejumlah demonstran berunjukrasa di luar gedung Senat. Polisi mengatakan sedikitnya 22 orang ditangkap dan dituntut dengan dugaan menggelar kerumunan, menghalang-halangi jalannya sidang dan pelanggaran lainnya. [em/lt]