Tautan-tautan Akses

Inggris Peringatkan Adanya Mutasi Virus Corona


Seseorang yang memakai masker wajah berjalan melewati toko suvenir yang ditutup sementara di Oxford Street, selama restriksi virus corona kedua Inggris, di London, Senin, 23 November 2020. (Foto: AP)
Seseorang yang memakai masker wajah berjalan melewati toko suvenir yang ditutup sementara di Oxford Street, selama restriksi virus corona kedua Inggris, di London, Senin, 23 November 2020. (Foto: AP)

Para ilmuwan Inggris pada Sabtu (19/12) berusaha mencari tahu apakah suatu varian baru virus corona, yang telah menyebar cepat di Inggris bulan ini, mungkin kebal dari vaksin-vaksin yang baru dikembangkan.

Varian baru itu pertama kali diidentifikasi pada 13 Desember di Kent, Inggris selatan. Dan analisis awal oleh pemerintah mengisyaratkan bahwa virus corona yang bermutasi itu "berkembang lebih cepat dibandingkan varian yang ada sekarang ini."

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengadakan pertemuan menteri mendadak pada Jumat (18/12), di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai ancaman varian hasil mutasi itu, yang diberi nama VUI-202012/01.

Johnson mengatakan dalam konferensi pers Sabtu (19/12) bahwa sejauh ini belum ada bukti yang mengisyaratkan bahwa vaksin tidak akan ampuh menghadapi varian baru itu, tapi dia menambahkan "masih banyak yang belum kita ketahui."

Dia mengatakan bahwa varian baru itu 70 persen lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya.

Pemimpin Inggris itu mengumumkan lockdown bagi wilayah London dan sebelah tenggara Inggris. Orang-orang dianjurkan untuk tidak keluar rumah. Semua toko non-esensial kini tutup, dan orang-orang dilarang memasuki atau meninggalkan ibukota Inggris atau bagian besar sebelah tenggara Inggris. [vm/ah]

XS
SM
MD
LG