Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki di sebuah hotel di kawasan wisata Laut Mati, Yordania, Rabu (10/2), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjanjikan bantuan sebesar US$2,3 juta (kini setara Rp32 miliar bagi Palestina).
"Indonesia berkomitmen untuk memberikan US$ 2,3 juta kepada Palestina melalui berbagai mekanisme, bilateral, UNRWA, dan ICRC (Palang Merah Internasional). Saat ini pemerintah Indonesia sedang berkomunikasi erat dengan pemerintah Palestina, UNRWA, dan ICRC. Kami berharap dana bantuan untuk mitigasi COVID-19 bisa dikirim semester pertama tahun ini," kata Retno.
Sebagai salah satu ketua COVAX AMC Engagement Group, Indonesia menekankan pentingnya kesetaraan akses dan distribusi vaksin COVID-19 untuk rakyat Palestina.
Retno menambahkan semua pihak harus berusaha keras menjadikan tahun ini sebagai tahun yang baik untuk perdamaian antara Palestina dan Israel. Dia juga mengapresiasi pendekatan berbeda pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden terhadap Palestina, ketimbang pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya.
Retno menyambut gembira hasil pertemuan Liga Arab yang memperlihatkan solidaritas 22 negara Arab atas isu Palestina.
Retno juga sudah menerima kabar baik mengenai kesepakatan antara semua faksi Palestina dalam dialog nasional yang digelar di Kairo, mengenai pemilihan umum akan dilangsungkan di Palestina tahun ini.
Semua perkembangan positif tersebut, lanjut Retno, harus dimanfaatkan sebagai dasar untuk melangkah maju ke arah penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Dia menegaskan kembali posisi Indonesia tentang proses penyelesaian masalah Palestina berdasarkan sejumlah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beragam parameter yang telah disepakati masyarakat internasional, termasuk solusi dua negara.
Dalam pertemuan dengan Maliki, Retno mengatakan Indonesia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan Palestina. Prinsip ini semakin penting karena Palestina akan menghadapi pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemilihan presiden pada 31 Juli mendatang. Retno menambahkan, Indonesia siap mengirim tim pemantau dalam pemilihan umum di Palestina.
Retno menekankan perjalanan perdananya ke luar negeri tahun ini ke Yordania memang didedikasikan untuk membuktikan dukungan kuat Indonesia terhadap isu Palestina. Sehari sebelumnya, Retno juga membahas isu Palestina dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan pertemuan memang sengaja dilakukan di kawasan Laut Mati sebagai titik terdekat dengan Palestina. Sebab, Menteri Luar negeri Retno Marsudi tidak dapat menyeberang ke Ramallah, Tepi Barat, untuk bertemu Maliki di sana.
Maliki mengaku sangat senang sekaligus menyampaikan penghargaan karena Retno memilih perjalanan luar negeri pertamanya tahun ini ke Yordania untuk bertemu dirinya sekaligus membahas dan memberi dukungan kepada rakyat dan perjuangan Palestina.
"Semua orang Palestina sangat mengetahui fakta bahwa Indonesia, Presiden Indonesia, Menteri Luar Negeri Indonesia, pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia, rakyat Indonesia, masyarakat sipil Indonesia, seluruh orang Indonesia menunjukkan sepanjang waktu dukungan dan komitmen terhadap masalah Palestina dan mengekspresikan dukungan itu untuk Palestina," ujar Maliki.
Maliki menambahkan pemerintah dan rakyat Palestina sudah mendengar penegasan kembali posisi Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tidak bersedia mengakui Israel hingga negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, terwujud.
Komitmen yang disampaikan Retno itu menjawab kabar adanya dugaan pembicaraan normalisasi antara Indonesia dan negara Bintang Daud tersebut. Maliki juga memuji upaya Indonesia di berbagai forum internasional untuk membela dan membentuk solidaritas guna membantu perjuangan bangsa Palestina.
Komitmen bantuan Indonesia bagi Palestina ini muncul sementara Amerika belum memulai lagi bantuan tahunan sebesar US$ 200 juta untuk UNRWA yang distop semasa pemerintahan Trump. Uni Emirat Arab dan bahrain mengurangi bantuan bagi UNRWA dalam jumlah sangat besar setelah kedua negara Arab Teluk itu tahun lalu sepakat membina hubungan diplomatik dengan Israel.
Palestina baru memulai vaksinasi COVID-19 pekan lalu setelah menerima bantuan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin sebanyak 10 ribu dosis vaksin Sputnik. Israel telah mengirim dua ribu dari lima ribu dosis vaksin Moderna yang mereka janjikan bagi Palestina. [fw/ab]