Para aktivis pada Minggu (21/2) menyatakan kekhawatiran mereka mengenai seorang narapidana Iran yang tewas dalam penjara. Ia dikhawatirkan tewas karena pihak berwenang tidak memberikan perawatan medis.
Behnam Mahjoubi adalah seorang anggota Sufi Gonabadi dan dijuluki sebagai 'tahanan hati nurani' oleh Amnesty International. Ia dipenjara setelah ikut dalam aksi demonstrasi yang diadakan oleh kelompok itu pada Februari 2018. Dia menjalani hukuman penjara selama dua tahun sejak Juni lalu.
Para pendukung dan kelompok-kelompok HAM telah mengatakan bahwa ia menderita gangguan panik. Mereka menduga Mahjoubi disiksa dan tidak diberikan layanan medis selama dalam tahanan.
Organisasi penjara Iran mengatakan Mahjoubi meninggal dunia karena keracunan obat. Namun, ketika ia dirawat inap awal bulan ini, para aktivis menyuarakan peringatan mengenai penyebab kesehatannya memburuk.
"Ada tuduhan serius bahwa pihak berwenang mengabaikan kondisi medis Mahjoubi untuk waktu yang lama," kata Tara Sepehri Far, periset Iran pada Human Rights Watch.
"Tuduhan-tuduhan itu harus diselidiki, termasuk kemungkinan kejahatan kriminal," tambahnya.
Kantor Komisioner Tinggi HAM PBB telah mengatakan ketika Mahjoubi menjalani rawat inap, pihaknya "sangat prihatin akan minimnya transparansi" setelah Mahjoubi mengalami koma pada 12 Februari. [vm/ft]