Tautan-tautan Akses

Aktivis Prodemokrasi Hong Kong Tiba di Australia


Mantan anggota parlemen pro-demokrasi Ted Hui Chi-fung tiba di luar Pengadilan Magistrat Kowloon Barat, Hong Kong, 19 November 2020. (REUTERS / Lam Yik)
Mantan anggota parlemen pro-demokrasi Ted Hui Chi-fung tiba di luar Pengadilan Magistrat Kowloon Barat, Hong Kong, 19 November 2020. (REUTERS / Lam Yik)

Aktivis prodemokrasi Hong Kong Ted Hui telah tiba di Australia di mana ia dan keluarganya akan menetap setelah pemerintah Australia memberikan pengecualian terkait kebijakan penutupan perbatasan dan bantuan penerbangan.

Kepindahannya ke Hong Kong dari Inggris disampaikan Hui di laman Facebooknya, Selasa (9/3).

Mantan anggota parlemen dari partai Demokrat ini meninggalkan Hong Kong akhir tahun lalu setelah menghadapi tuntutan pidana terkait aksi protes prodemokrasi pada 2019.

Kedatangannya di Australia terlaksana sementara 47 aktivis prodemokrasi di Hong Kong didakwa berkonspirasi melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru. Mereka didakwa berpartisipasi dalam pemilihan pendahuluan tidak resmi Juli lalu untuk memilih kandidat terkuat bagi pemilihan anggota dewan legislatif.

Hui, anggota dewan legislatif Hong Kong sejak 2016, telah ditunjuk sebelumnya untuk mewakili Hong Kong dalam pemilihan itu. Ia mengatakan sungguh menyakitkan melihat teman-teman seperjuangannya dipenjara setelah permohonan mereka untuk dibebaskan dengan jaminan ditolak dalam sidang terkait kasus subversi yang berlangsung secara maraton.

“Sebagai peserta pemilu pendahuluan itu dan pemenang, saya melihatnya sebagai tindakan konyol dan tidak masuk akal bagi rezim untuk mendakwa kami untuk sebuah kegiatan yang benar-benar berlangsung damai, " katanya kepada Reuters dalam wawancara telepon. "Hanya karena itu bertentangan dengan keinginan Beijing, mereka dijebloskan ke penjara. "

Hui menjalani karantina wajib selama 14 hari setelah tiba di Australia pada hari Senin. Ia mengatakan, ia memutuskan untuk pindah ke Australia dari Inggris, tempat dia menghabiskan tiga bulan terakhirnya, untuk memperluas jangkauan internasional para aktivis prodemokrasi. "Saya merasa lebih bertanggung jawab sekarang sebagai orang buangan untuk memberi tahu dunia betapa konyolnya itu, "katanya.

Hui mengatakan selama wawancara itu bahwa pandemi virus korona stabil di Australia, dan ia akan dapat melakukan lobi tatap muka.

Dalam pernyataannya di Facebook, Selasa, sewaktu mengumumkan kepindahannya, Hui mengatakan bahwa Australia dan Selandia Baru adalah anggota penting kelompok berbagi informasi intelijen Five Eye yang juga mencakup Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, yang mendukung gerakan prodemokrasi di Hong Kong.

"Saya berharap lobi saya akan membuat kedua negara bertindak lebih keras terhadap China, dan memberi dukungan dan tindakan yang lebih kuat bagi kebebasan Hong Kong, " katanya.

Sebagai bagian dari lobinya, Hui mengatakan kepada Reuters bahwa ia juga akan mengupayakan visa yang lebih fleksibel untuk orang-orang Hong Kong yang ingin datang ke Australia.

Hui mengatakan ia berterima kasih kepada pemerintah Australia atas pemberian visa dan tempat tinggal. Ia mengatakan ia tidak berniat untuk mengajukan suaka politik. Kementerian Dalam Negeri Australia menolak memberi komentar atas kasus Hui.

Polisi Hong Kong memerintahkan HSBC untuk membekukan rekening-rekening bank Hui Desember lalu setelah ia mengatakan akan pergi ke pengasingan di Inggris untuk melanjutkan aktivitas prodemokrasinya. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG